FLORES TIMUR, JAGAMELANESIA.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI beserta rombongan tiba di Bandara Maumere Nusa Tenggara Timur, Senin (5/04).
Dilansir Jagamelanesia.com, dari grup Facebook resmi Larantuka – Flores Timur, setelah tiba di Bandara Maumere, Kepala BNPB, Doni Monardo beserta rombongan, langsung melanjutkan perjalanan menuju Larantuka melalui jalur darat.
Hal ini dikarenakan kendala cuaca dan pesawat dari Bandara Maumere menuju Larantuka dilarang terbang, sehingga Doni beserta rombongan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan melalui jalur darat.
Kedatangan Doni beserta rombongan BNPB ini bertujuan untuk meninjau peristiwa banjir bandang yang terjadi di Lembata NTT atau di Flores Timur.
Perjalanan yang harus ditempuh Doni beserta rombongan untuk mencapai titik lokasi banjir bandang, menghadapi kendala cukup berat yakni, penyeberangan laut menuju Pulau Adonara.
“Berdasarkan informasi dari otoritas pelabuhan penyeberangan setempat, cuaca buruk masih berpotensi terjadi, sehingga pelayaran belum sepenuhnya dapat dilakukan. Kendati mengalami berbagai kendala, kami akan tetap melanjutkan misi kemanusiaan tersebut, tentunya dengan menunggu kepastian cuaca dari otoritas setempat,” terang Doni.
Doni mengatakan, sebelum melakukan penyeberangan, pihaknya tetap melihat situasi, apakah bisa menyeberang atau tidak.
Dalam rangka percepatan dan penanganan bencana banjir bandang di Flores Timur, Doni juga membawa beberapa bantuan untuk diserahkan. Bantuan itu dibawa langsung oleh Doni dari Jakarta.
Adapun rincian jenis bantuan yang dikirimkan yakni, makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, alat test cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar, dan masker medis 1.000 lembar.
“Saya juga membawa barang-barang logistik yang dibutuhkan seperti selimut, makanan siap saji hingga obat-obatan,” ungkap Doni.
Turut ikut dalam rombongan, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, Anggota DPD RI, Yorrys Raweyai dan Angelius Wake Koko, Perwakilan Kementerian / Lembaga terkait dan pejabat, serta staf BNPB.
Sebagaimana informasi yang telah disampaikan sebelumnya, bencana banjir bandang yang terjadi di Flores Timur telah memakan korban sebanyak 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 80 KK terdampak banjir bandang, dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi.
Data mengenai para korban dan masyarakat yang terdampak masih dapat berubah mengikuti perkembangan di lapangan.
Kemudian kerugian materil yang disebabkan oleh banjir bandang di Flores Timur dilaporkan meliputi, 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah di Kecamatan Adonara Barat terendam banjir, dan 4 titik ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus. (ST)