TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate akan memberhentikan 974 tenaga honorer atau Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Ratusan tenaga honorer ini diberhentikan, karena dianggap pemborosan anggaran.
Pj Walikota Ternate, Hasyim Daeng Barang, mengatakan bahwa, ratusan tenaga honorer yang diangkat pada tahun 2020, tidak akan diperpanjang kontraknya. Hal ini karena menyangkut dengan keuangan daerah Kota Ternate.
Seperti yang kita lihat, bahwa jumlah tenaga honorer di Kota Ternate lebih banyak ketimbang jumlah PNS. Jumlah PNS di Kota Ternate tercatat sebanyak 4.000 orang, sementara untuk tenaga honorer sebanyak 3.540 orang, dan itu belum ditambah dengan tenaga kesehatan dan petugas kebersihan.
“Ini namanya pemborosan anggaran. Untuk itu, sebanyak 974 orang tenaga honorer yang diangkat pada tahun 2020 akan diberhentikan. Jadi, ratusan tenaga honorer ini kontraknya tidak akan diperpanjang lagi,” kata Hasyim Daeng Barang, saat dikonfirmasi tim Jagamelanesia.com dan sejumlah wartawan di kantor Walikota Ternate, Senin (5/4).
Hasyim menuturkan, kebijakan ini diambil karena kondisi keuangan di Kota Ternate sekarang ini. Sekedar untuk diketahui bahwa pembayaran gaji tenaga honorer dalam 3 bulan saja, anggaran yang harus dikeluarkan oleh Pemkot Ternate mencapai Rp7 miliar.
Hasyim mengatakan, jumlah tenaga honorer yang begitu banyak membuat dirinya merasa bingung sekaligus prihatin dengan kondisi Pemkot Ternate saat ini. CPNS di tahun 2020 saja belum diangkat, namun ini fokus pada pengangkatan tenaga honorer. Ini sangat membingungkan.
“Jadi 974 orang tenaga honorer yang diangkat pada tahun 2020 kami berhentikan dulu,” ujarnya.
Hasyim menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk tim yang diketuai oleh asisten III bersama staf ahli untuk mendata nama-nama tenaga honorer untuk ditindaklanjuti.
Setelah itu, nama-nama tenaga honorer yang didata tersebut, selanjutnya akan dilakukan pemberhentian. Dan bagi para tenaga honorer yang telah menerima gaji bulan ini tidak masalah. Namun kontraknya sudah tidak bisa lagi diperpanjang.
“Pemberhentian ini karena kita butuh penghematan,” tuturnya. (As)