HALMAHERA TENGAH, JAGAMELANESIA.COM – Front Peduli Duka Masyarakat Patani (FPDMP) kembali mempertanyakan kinerja dan penanganan pihak Kepolisian terkait kasus pembunuhan di Hutan Patani Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) pada bulan Maret kemarin, Senin (24/5).
Koordinator Lapangan (Korlap) FPDMP, Rizal Kusnan, kepada tim jagamelanesia.com, menyampaikan bahwa pembunuhan yang terjadi di Kali Gowonle Patani Timur adalah tindakan yang bejat dan tidak manusiawi.
“Siapa saja yang menghilangkan nyawa seseorang maka harus diberi efek jera sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya.
Rizal mengatakan, hampir 3 bulan kejadian tersebut berlalu, terhitung dari tanggal 20 Maret hingga 23 Mei 2021. Namun belum satu pun pelaku pembunuhan yang diungkap oleh pihak berwajib.
“Untuk itu, dengan mengedepankan asas ‘praduga’, saya secara pribadi menganggap ada yang sengaja ditutup-tutupi dari kasus pembunuhan ini, sehingga para pelaku pembunuhan belum terungkap,” ungkapnya.
“Negara ini merupakan negara hukum, maka Polres Halteng seharusnya menjunjung tinggi itu, agar secepatnya dapat mengungkap pelaku pembunuhannya sehingga tidak terkesan didiamkan begitu saja,” sambungnya.
Rizal menduga ada kemungkinan pihak Polres Halteng merasa takut untuk mengungkap identitas para pelaku dengan mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang akan terjadi kedepan.
Kalaupun demikian adanya, kata Rizal, maka Polres Halteng sebelum mengungkap para pelaku harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat untuk menyampaikan mengenai kesadaran hukum.
“Sehingga saat pihak Polres Halteng mengambil keputusan untuk mengungkap identitas pelaku, masyarakat tidak lagi melakukan tindakan-tindakan yang melanggar aturan dan dapat berakibat fatal,” tutupnya. (ST)
