TIDORE KEPULAUAN, JAGAMELANESIA.COM – Desa Kusu dan Dusun Toburo, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, seakan menjadi pelanggan tetap banjir bandang setiap datangnya musim hujan, Sabtu (15/5).
Nyong, salah satu warga Oba kepada tim jagamelanesia.com, mengaku bahwa banjir dengan ketinggian 4 hingga 5 meter yang terjadi di Dusun Tuburo dan Desa Kusu bukan pertama kalinya, namun banjir tersebut sudah terjadi berulang kali saat datangnya musim hujan.
“Pemerintah dalam hal ini Pemkot Tikep seakan menutup mata dan telinga dengan adanya musibah ini, padahal banjir di Jalan Kusu ini sudah sering terjadi. Namun, sejauh ini belum ada perhatian dari pemerintah,” ungkapnya.
Menurut Nyong, lambatnya pembangunan normalisasi kali di Desa Kusu mengakibatkan air meluap ke jalan sehingga terjadi banjir setiap datangnya hujan deras.
“Jalan tersebut merupakan akses jalan induk dan jalan penghubung antara masyarakat di daratan Oba dan masyarakat di kabupaten lain seperti Halmahera Tengah dan sekitarnya,” terang Nyong.
“Kalau dibiarkan seperti ini sangat disayangkan dan ini sangat membahayakan pengendara terutama pengendara motor karena arus air di jalan cukup kuat, sehingga pengendara motor bisa jatuh terbawa aliran arus air tersebut,” sambungnya.
“Para pengendara baik itu roda dua maupun roda empat yang melintas harus ekstra hati-hati karena sangat berbahaya. Saya menilai Pemerintah Daerah saat ini sudah tuli dan buta, sehingga tidak lagi mendengar ataupun melihat jeritan warga terutama para pengendara,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu tokoh pemuda Desa Kusu, Muken Marsaoly, menyampaikan bahwa banjir di Jalan Kusu tersebut sudah sering terjadi. Namun terkesan ada pembiaran dari pemerintah setempat karena sampai saat ini belum juga dilakukan penanganan serius terkait dengan penangkal banjir yang sering terjadi ketika musim hujan turun.
“Banjir tersebut berdampak terhadap warga setempat, diantaranya air merembes ke pemukiman warga,” ujarnya.
Selaku tokoh pemuda, Muken meminta kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan Balai Wilayah Sungai (BWS) agar secepatnya mengambil langkah taktis untuk menangani banjir yang melanda warga khususnya warga Desa Kusu saat ini.
“Apalagi banjir ini sudah berulang kali terjadi dan berdampak negatif pada warga sekitar, hingga korban kerusakan kendaraan masyarakat pun sudah mencapai ratusan unit,” tutupnya. (ST)