Ternate – Kehadiran Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, dalam bursa calon gubernur (Cagub) Provinsi Maluku Utara (Malut) periode 2024-2029, bak momok yang menakutkan bagi rival politiknya, Rabu (28/8).
Kenapa tidak, Sang Sultan yang juga merupakan senator DPD aktif perwakilan Malut ini, merupakan salah satu tokoh yang digadang-gadang masyarakat Malut, untuk memimpin provinsi di timur Indonesia ini, dan dapat melanjutkan cita-cita para leluhur Al-Mulk Moloku Kie Raha, yakni kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Malut itu sendiri.
“Hal ini dapat dilihat dari semangat para simpatisan dan loyalis sang penguasa Kie ma-kolano (penguasa gunung), saat tiba di Bandara Sultan Babullah (Suba) Ternate pagi tadi, teriakan riang gembira massa penjemputan itupun menembus dinding-dinding bandara Suba, bak alunan teriakan prajurit Nuku saat mengusir penjajah di jazirah Al-Mulk kala itu.
Pantau media ini, sang penguasa Kie ma-kolano tersebut dijemput langsung oleh sejumlah petinggi partai yang mengusungnya pada Pilkada serentak 2024 ini, salah satunya yakni Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Malut, yang juga merupakan Calon Walikota Tidore periode 2024-2029, Muhammad Sinen, SE.
Setelah dijemput di bandara Suba Ternate, sang penguasa Kie ma-kolano ini pun langsung diantar massa penjemputan ke Sigi Kolano atau mesjid Sultan Ternate, guna bermunajat kepada Allah SWT, serta mendoakan arwah para leluhur terdahulu, sebagai bentuk cinta dan kesetiaannya terhadap sumpah janji serta cita-cita para leluhur itu sendiri.
“Jika dilihat dari perjuangan sang penguasa Kie ma-kolano untuk mengambil alih tampuk kepemimpinan, bahkan harus turun gunung dan meninggalkan tahtanya, ini merupakan sebuah bukti ketulusannya untuk mengembalikan marwah negeri Al-Mulk, serta mengangkat kembali derajat, harkat dan martabat rakyat Moloku Kie Raha di mata dunia.
