BerandaPolitikDubes Iwan Bogananta Fasilitasi Pertemuan Badan Pengkajian MPR RI dengan Parlemen Bulgaria

Dubes Iwan Bogananta Fasilitasi Pertemuan Badan Pengkajian MPR RI dengan Parlemen Bulgaria

BULGARIA, JAGAMELANESIA.COM – Dubes RI untuk Bulgaria merangkap Makedonia Utara dan Albania, melakukan fasilitasi pertemuan antar parlemen Indonesia-Bulgarian guna memperkuat kembali Hubungan Bilateral Indonesia dan Bulgaria (29/4).

Anggota MPR RI langsung diwakili oleh Ketua Badan Pengkajian MPR RI, Djarot Syaiful Hidayat dan anggota lainnya; Ir. Mindo Sianipar (PDI P).Ir. Panggah Susanto, MM. (Partai GOLKAR), Moh. Haerul Amri, S.P. (Partai Nasdem), H. Dedi Wahidi (Partai PKB), Mustafa Kamal, S.S. (PKS ), Dr. Filep Wamafma, S.H.,M.Hum (Kelompok DPD), Dr. Rieke Diah Pitaloka, M. Hum (PDI P).

Pertemuan dengan Parlemen Bulgaria dilakukan di gedung parlemen Bulgaria yang dipimpin oleh Stanislav Bogdanski dari Partai There is Such People, yang juga merupakan ketua dan anggota parlemen Persahabatan Indonesia-Bulgaria, Aleksandar Valchev dari Partai There is Such People beserta beberapa anggota fraksi lainnya.

Dubes Iwan Bogananta dalam pertemuan menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia – Bulgaria telah terjalin selama 68 tahun, sejak tahun 1956.

“Hubungan tersebut terjalin sangat erat. Banyak kerjasama yang telah kami lakukan, baik itu dalam bidang Politik, Ekonomi, Pertahanan dan Sosial Budaya. Perdagangan bilateral sejak kepemimpinan saya sebagai Duta Besar RI untuk Bulgaria terdapat trend peningkatan sebesar 49%, dengan total perdagangan sebesar USD 755 juta, salah satunya kami telah merealisasikan program Indonesia Spice up the world, dengan mewujudkan program Rendang Goes to Europe dalam hal ini membangun pabrik produksi dan rantai pasok makanan Indonesia di Bulgaria,” ucap Dubes Iwan.

Ketua Badan Pengkajian MPR RI, Djarot Syaiful Hidayat, sangat mengapresiasi atas sambutan hangat anggota parlemen Bulgaria, walaupun di saat reses masih menyempatkan untuk melakukan pertemuan dan berdiskusi untuk mewujudkan peningkatan Bilateral antara dua negara.

Indonesia sebagai negara ekonomi terbesar di kawasan ASEAN dengan berbagai potensinya yang terus berkembang dapat menjadi pintu masuk ideal bagi Bulgaria untuk masuk ke dalam pasar bersama ASEAN. Di sisi lain, Bulgaria sebagai bagian dari Uni Eropa diharapkan bisa menjadi salah satu pintu masuk kerjasama kemitraan yang lebih dalam dengan Indonesia.

“Oleh karenanya, kami berharap akan tercipta persahabatan, kesaling-percayaan dan saling menguatkan antara Indonesia dan Bulgaria yang dalam jangka panjang akan memberikan citra positif kedua belah pihak dengan seluruh mitra-mitra di kawasan,” ucap Djarod.

Kemitraan Indonesia dan Bulgaria sebagai negara berdaulat tentunya penting untuk bisa saling berbagi pengalaman historis tentang penguatan demokrasi dan pembangunan nasional.

“Indonesia memiliki sistem parlemen berbasis trikameral'” tutur Djarot.

Terdapat tiga institusi parlemen yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing, yaitu; Dewan Perwakilan Rakyat yang diisi oleh utusan partai politik dan Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih langsung dari masing-masing provinsi. Dan, ketiga adalah Majelis Permusayawaratan Rakyat yang menjadi rumah bersama antara DPR dan DPD.

“MPR RI menjadi lembaga negara yang memiliki kewenangan khusus dalam merumuskan, merubah dan menetapkan Konstitusi Dasar yang kami sebut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Anggotanya saat ini berjumlah 711 orang ( 575 orang dari DPR dan 136 orang dari DPD),” katanya.

Ketua dan anggota Parlemen Persahabatan Indonesia-Bulgaria (Friends of Indonesia), Stanislav Bogdanski, mengapresiasi tinggi atas kunjungan anggota parlemen Indonesia yang diwakili langsung oleh Badan Pengkajian MPR RI. Dengan dibentuknya Parlemen Persahabatan Indonesia-Bulgaria merupakan wadah untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara dalam segala Bidang.

“Indonesia adalah negara dengan populasi besar dan memiliki ragam budaya yang indah. Perkembangan hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin selama 68 tahun. Dalam empat tahun terakhir, kerja sama kedua negara terus meningkat, tidak hanya antar-Pemerintah saja, namun juga dengan pihak swasta dan people-to-people contacts,” ujarnya.

“Selain itu, saya juga sangat mendorong penguatan kerja sama antar-Parlemen kedua negara. Ideologi Pancasila yang dimiliki Indonesia patut dijadikan contoh, ideologi yang sangat dan mampu mengakomodir kepentingan dan keberagaman masyarakat Indonesia” ujar Stanislav.

Diskusi antara parlemen berlangsung produktif, kedepan parlemen Bulgaria berencana akan melakukan kunjungan balasan untuk memperkuat kerjasama antar parlemen kedua negara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru