JAKARTA, JAGAMELANESIA.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui bukan persoalan sulit bagi KPK untuk menjemput paksa Gubernur Papua Lukas Enembe dengan mengerahkan segala kekuatan yang ada. Akan tetapi, hingga kini KPK masih mengedepankan pendekatan persuasif agar tersangka kooperatif memenuhi panggilan pemeriksaan.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan, KPK juga masih mempertimbangkan risiko dari langkah penjemputan paksa terhadap Lukas Enembe.
“Tentu bukan persoalan sulit untuk mengambil paksa dengan mengerahkan segala kekuatan, tapi itu tadi, ada risiko yang tentu harus kami hitung disana,” kata Alex dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).
Menurut Alex, upaya persuasif itu telah disampaikan kepada kuasa hukum tersangka dan Kapolda Papua hingga Pangdam Papua. Sementara itu, KPK kini sedang mempersiapkan panggilan ketiga bagi tersangka Lukas Enembe.
Terkait kondisi kesehatan Enembe, KPK juga menyatakan akan memfasilitasi pelayanan kesehatan maksimal jika memang yang bersangkutan sakit.
“Kalau memang sakit betul nanti dibawa ke RSPAD, ke dokter paling hebatlah di sini dan kita bantarkan kalau memang yang bersangkutan itu harus dirawat di rumah sakit,” jelas Alex.
Alex pun mengaku heran atas sikap Lukas Enembe yang bersikeras ingin berobat ke Singapura. Sedangkan KPK juga sudah menawarkan yang bersangkutan diperiksa kondisi kesehatannya di Jakarta. Selain itu, perjalanan Jayapura ke Singapura akan lebih jauh daripada Jayapura ke Jakarta.
“Kami sampaikan, kalau beliau dari Jayapura untuk diperiksa di Singapura artinya akan melakukan penerbangan yang jauh, lebih jauh dari pada ketika yang bersangkutan dari Jayapura ke Jakarta,” katanya.
“Apakah harus di Singapura? Kami sudah beberapa kali sampaikan, kita periksa dulu kondisi yang sebenarnya seperti apa, jantung, diabet atau apa?” sambung Alex.
Lebih lanjut, Alex mengatakan, dokter di Indonesia juga tidak kalah hebat dari Singapura, termasuk di Jakarta seperti di RSCM atau RSPAD. Oleh sebab itu, Alex berharap Enembe bersikap kooperatif dan menjalani proses hukum yang berlaku.
Selain itu, Alex menekankan, KPK juga memperhatikan kondisi kesehatan Lukas Enembe dan memfasilitasi layanan kesehatan secara maksimal.
“Kami masih terus melakukan pendekatan secara persuasif supaya yang bersangkutan itu kooperatif. Kita tetap akan menghargai kesehatan yang bersangkutan, akan jadi perhatian,” ucapnya. (UWR)