PAPUA, JAGAMELANESIA.COM – Ribuan massa pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe berencana mengadakan demo damai besok, Selasa (20/9/2022). Demo ini dilakukan untuk mendukung Enembe terkait penetapan status tersangka kasus gratifikasi oleh KPK beberapa waktu lalu.
Melalui aksi ini, sekitar 4.000 massa akan menyuarakan tuntutan kepada KPK untuk berhenti melakukan kriminalisasi terhadap Lukas Enembe. Ribuan massa saat ini telah terkonsentrasi di kediaman Gubernur Papua di Kota Jayapura.
Rencana ini direspons oleh sejumlah tokoh di Papua. Ketua Sinode Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah 1 Papua, Pendeta Petrus Bonyadone, M.Th. meminta agar jemaatnya tidak mengikuti aksi tersebut.
“Terkait dengan kasus Gubernur Lukas Enembe, dalam internal GKII Wilayah 1 Papua kami sudah mengimbau agar seluruh jemaat di Jayapura dan sekitarnya untuk tidak terlibat dalam demo,” kata Pdt. Petrus, dikutip Senin (19/9/2022).
Pdt. Petrus menekankan agar masyarakat menyerahkan kasus Lukas Enembe kepada pihak yang berwenang untuk membuktikan apakah yang bersangkutan terbukti bersalah ataupun tidak. Imbaun ini disampaikannya dalam setiap kesempatan kepada masyarakat Papua.
“Biar KPK yang memeriksa beliau dan prinsipnya kita tidak boleh berpihak kepada pemimpin yang salah. Karena kalau benar dia terbukti seperti yang diekspos oleh KPK maka ini juga perbuatan yang sudah menghambat pembangunan di tanah Papua dan rakyat sudah dikorbankan,” katanya.
“Saya sebagai Ketua Sinode GKII Wilayah 1 Papua, sekali lagi kami sampaikan, jangan telibat dalam demo, tapi buka ruang dan kesempatan kepada penegak hukum untuk menyelidikinya dan siapa yang salah pasti di proses sesuai hukum yang berlalu di negara kita ini,” sambungnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Persekutuan Gereja Gereja Jayapura (PGGJ) Pendeta Joop Suebu. Pdt. Suebu mengimbau seluruh masyarakat di Papua agar tetap tenang menjaga situasi keamanan dan kamtibmas di Papua sehingga hukum bisa berjalan. Pdt. Suebu mengatakan, masyarakat harus menghargai proses hukum yang berjalan.
“Jangan kita mengedukasi masyarakat dengan pendidikan yang salah terhadap proses yang saat ini KPK sedang lakukan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe. Biarkanlah proses itu tetap berjalan. Kalau memang dia tidak bersalah, itu dapat dibuktikan melalui hukum. Kalau dia bersalah, itu juga akan dapat terbukti di depan hukum,” ujarnya.
Selain itu, Alberth Yoku selaku Ketua FKUB meminta Gubernur Lukas Enembe berani menghadapi perkara yang sedang menjeratnya. Menurutnya, gubernur dapat meneladani pejabat Papua lainnya.
“Seperti orang-orang tua kita, abang-abang kita, seperti Bapak Barnabas Suebu, Jhone Ibo bupati yang berkasus saat ini dan pejabat lain, itu mereka gentle hadapi proses hukum. Orang bilang Papua banyak korupsi, ya buktikan, kalau bersalah ya pertanggungjawabkan, kalau tidak ya bebas,” katanya.
“Kalau gentle begitu tidak akan menjadi bumerang yang memicu emosi kesukuan, emosi kedaerahan, dengan melakukan demonstrasi dan lainnya,” lanjutnya, (UWR)