TELUK BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Forum Anak Asli 7 Suku Bintuni Peduli Otsus memandang perlu adanya pengawalan ketat terhadap hak anak-anak 7 suku pada momentum ‘reshuffle’ kabinet di lingkup Pemkab Teluk Bintuni. Forum ini menghendaki aspirasi masyarakat dapat selalu menjadi prioritas bagi pemerintah Bintuni.
Ketua Forum Anak 7 suku peduli Otsus Agus Orocomna mengatakan, melalui LMA 7 Suku telah diserahkan dokumen aspirasi yang diharapkan dapat diakomodir dalam ‘reshuffle’ kabinet ini.
“Agar semua suku yang berada di kabupaten Teluk Bintuni ini tolong menghargai kami tujuh suku di Bintuni. Kami tuan rumah. Menjelang ‘reshuffle’ kabinet di lingkup Pemda Teluk Bintuni kepada suku lain yang berdomisili di Bintuni dengan penuh rasa hormat agar jangan berlebihan dalam mengejar jabatan di lingkup Pemda Teluk Bintuni.Tetapi harus menghargai kami Tujuh Suku Besar yang Berada di tanah Sisar Matiti ini,” tuturnya.
Agus mengatakan, aspirasi ini juga merupakan perintah UU Otsus 2021 tentang Otonomi Khusus bagi Papua. Selain itu, hal ini juga merujuk pada Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 Tahun 2019 Tentang Perlindungan dan Pengakuan Hak Adat yang menjadi dasar anak -anak adat Tujuh Suku di Bintuni.
“Dengan menghargai hak adat anak tujuh suku, anda sudah menjalankan amanat Otsus bagi Papua. Karena jika dilihat SDM tujuh suku sudah siap dan kami bisa mengatur rumah tangga kami sendiri. Jadi biarkan Bupati memutuskan sesuai hak prerogatifnya bupati. Kami juga sedang berusaha agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bersama.”
“Dan kami mau menciptakan Kamtibmas bagi Kota Bintuni agar aman dan damai. Maka mari saling menghargai terutama hargai kami anak-anak Tujuh Suku di teluk ini, ini porsi kami dalam ‘reshuffle’ pada lingkup pemda Teluk Bintuni,” ujarnya.
Selanjutnya, LMA tujuh suku Bintuni menyampaikan bahwa dokumen aspirasi ini akan dikawal dan disampaikan ke Bupati untuk diperhatikan dan diakomodir dalam ‘reshuffle’ Kabinet di lingkup Pemda Teluk Bintuni. (MW)