TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – Ibrahim (55 tahun) salah satu warga RT. 07 di Kelurahan Sasa, Kecamatan Ternate Selatan, Maluku Utara, mencurahkan isi hatinya ketika rumahnya mengalami kerusakan berat akibat diterpa hujan deras yang disertai angin kencang pada Kamis (15/4) pekan lalu.
Ibrahim yang merupakan salah satu korban bencana saat ditemui tim Jagamelanesia.com, Senin (19/4), menceritakan kondisi pahit yang ia alami bersama keluarga kecilnya di bulan Ramadhan ini. Rumah yang mereka tempati mengalami kerusakan berat akibat diterjang angin kencang dan hujan deras.
Ibrahim menyampaikan, sejumlah atap rumah bagian dapur sampai sekarang belum bisa digunakan lagi karena kondisinya yang sudah rusak berat. Untuk berbuka puasa dan sahur, Ibrahim dan keluarga harus berlindung ditenda darurat yang dibangun sendiri.
“Hal ini sangat berdampak sekali ditambah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ini. Apalagi ini di bulan Ramadhan, istri mau buat makanan untuk berbuka puasa dan sahur saja setengah mati. Tapi alhamdulillah saya sudah bangun tenda darurat yang sedikit membantu,” katanya.
Ibrahim mengatakan, selain korban musibah angin kencang, daerah Maluku Utara yang juga dihadapkan dengan pendemi Covid-19 membuat kondisi keuangan sangat berpengaruh pada kebutuhan. Jadi untuk memperbaiki rumah yang rusak tidak ada biayanya, sehingga Ibrahim dan keluarga hanya mengharapkan ada perhatian dari pemerintah setempat.
Ibrahim mengaku, sejauh ini belum ada sama sekali bantuan dari pemerintah.
“Keterlambatan bantuan dari Pemerintah Daerah juga sangat berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Jadi apa yang kita rasakan memang sangat berdampak sekali, apalagi di bulan Ramadhan seperti ini,” ujarnya.
Ibrahim melanjutkan, seharusnya dirinya bersama keluarga menjalankan ibadah puasa dengan penuh keceriaan, namun karena musibah yang menimpa keluarganya tersebut, sehingga Ibrahim dan keluarga harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
“Didalam rumah ada lima orang, termasuk istri. Di Kelurahan Sasa yang terkena dampak ini ada tujuh rumah dan satu sekolah yakni SD Madrasah Ibtidaiyah Sasa, yang sampai sekarang belum ada perhatian sama sekali,” tuturnya.
Ibrahim menambahkan, beberapa hari yang lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate turun ke lokasi untuk mengambil dokumentasi sekaligus melakukan pendataan rumah yang terkena dampak musibah. Namun, sejauh ini belum ada informasi lanjutan.
“Harapan kami hanya membutuhkan perhatian dari pemerintah,” tutupnya. (As)