BerandaDaerahFreeport Beri Respons Soal Tailing Terkait Rencana Pembangunan Pabrik Keramik dan Semen...

Freeport Beri Respons Soal Tailing Terkait Rencana Pembangunan Pabrik Keramik dan Semen oleh 2 Perusahaan Ini di Timika

PAPUA, JAGAMELANESIA.COM – Rencana Pembangunan pabrik keramik dan semen berbahan baku utama tailing dari PT Freeport Indonesia (PTFI) di Timika, Papua Tengah telah mengemuka ke ruang publik. Dilansir dari Kontan (10/1/2025), PT Honey Ajkwa Lorentz bersama PT Tambang Mineral Papua (TMP) adalah perusahaan yang berencana membangun pabrik bernilai investasi sekitar Rp 3,1 triliun tersebut.

Tailing adalah limbah tambang yang tertinggal setelah mineral target diekstraksi dari bijih. Tailing biasanya dapat berupa batu pecah, air, pasir sisa tambang (Sirsat) dan logam lain yang tidak dapat dipulihkan atau tidak bernilai ekonomis.

Informasinya, pabrik ini berlokasi di Jl. Nabire Mil 32, Samping Mayon 754 Timika, Papua Tengah yang sangat dekat dengan pusat kota dan berdiri di atas lahan seluas 9 hektar di tahap pertama. Diberitakan bahwa pada awal bulan Februari 2025, PT Honay Ajkwa Lorentz bersama TMP dan pemangku adat Panius Kogoya akan melakukan groundbreaking serta upacara adat Bakar Batu.

Direktur Honay Ajkwa Lorentz mengatakan, Fenty Widiyawati mengatakan pihaknya mengelola tailing secara serius. Pengelolaan ini merupakan salah satu cara perusahaan dalam mendukung peraturan pemerintah Indonesia dalam pelestarian lingkungan.

“Pengelolaan yang kami lakukan meliputi kegiatan menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan membuang,” ujar dia dalam siaran pers dikutip dari Kontan, Sabtu (4/1).

“Kami yakin dengan adanya pabrik semen dan keramik, maka ini dapat menekan harga semen di Papua,” sambung Fenty.

Terkait pemanfaatan tailing ini, PTFI memberikan tanggapan bahwa belum ada pembahasan mengenai rencana kerjasama pemanfaatan tailing dengan kedua perusahaan tersebut. Hal ini disampaikan oleh SVP Vice President Sustainable Development PTFI, Nathan Kum.

“Kami tidak ada pembahasan atau kerja sama apapun dengan PT Honey Ajkwa Lorentz maupun PT Tambang Mineral Papua terkait pemanfaatan tailing untuk kebutuhan pabrik semen dan keramik,” kata Nathan, dikutip dari ANTARA, Kamis (16/1/2025).

Terkait peluang kerja sama, Nathan menyampaikan bahwa PTFI tetap terbuka dengan pihak manapun selama sesuai dengan regulasi dan prinsip keberlanjutan. Menurutnya, PTFI berkomitmen memegang prinsip keberlanjutan sehingga harus melakukan kajian mendalam terhadap setiap kerja sama yang diajukan.

“Kami telah menetapkan pengelolaan tailing yang sesuai dengan standar nasional dan internasional, semua rencana baru tentu memerlukan evaluasi yang mendalam,” ujarnya.

“PTFI memiliki standar dan proses yang harus diikuti dalam setiap kerja sama yang melibatkan pengelola sumber daya, termasuk tailing,” kata Nathan menambahkan. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru