BerandaLingkunganMusim Hujan Diprediksi Mulai November di Sejumlah Wilayah Termasuk Papua, Ini Rekomendasi...

Musim Hujan Diprediksi Mulai November di Sejumlah Wilayah Termasuk Papua, Ini Rekomendasi BMKG

JAKARTA, JAGAMELANESIA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prediksi musim hujan 2023/2024. Hasilnya, umumnya Indonesia memasuki musim hujan pada waktu yang tidak bersamaan dan mulai terjadi pada bulan November 2023. Musim hujan kali ini diprediksi akan mencapai puncaknya pada Januari-Februari tahun 2024 mendatang.

Melansir dari laman BMKG (29/9/2023), pada bulan November 2023 terdapat sekitar 255 Zona Musim/ZOM (36,5%) yang akan memasuki musim hujan yaitu meliputi Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian kecil NTB, sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan.

Selanjutnya, sekitar 153 ZOM (21,9%) diperkirakan akan memasuki Musim Hujan pada bulan Desember 2023, termasuk sebagian besar Jawa Timur bagian utara, sebagian wilayah NTB, sebagian NTT, sebagian besar Sulawesi Tenggara, dan sebagian Maluku.

Sementara pada bulan Januari hingga Mei 2024, sekitar 22 ZOM (3,2%) lainnya diprediksikan akan mengalami awal musim hujan. Terdapat juga sekitar 50 ZOM (7,2%) yang sudah memasuki Musim Hujan, sementara sekitar 12 ZOM (1,7%) merupakan ZOM dengan musim hujan sepanjang tahun 2023. Selain itu, ada 113 ZOM (16,1%) yang termasuk dalam tipe ZOM 1 Musim, yang memiliki karakteristik musim yang satu kali sepanjang tahun.

Dibandingkan dengan normal, awal musim hujan 2023-2024 diprakirakan mundur (lebih lambat) sebanyak 446 ZOM (64%), sama 56 ZOM (8%), dan maju (lebih cepat) 22 ZOM (3%). Sifat hujan pada priode musim hujan 2023-2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9%), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9%), dan bawah normal 64 ZOM (9,2%).

“Puncak musim hujan 2023-2024 umumnya diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Febauari 2024 di 385 ZOM (55,1%) Indonesia,” kata Sub Koordinator Bidang Analisis dan Informasi Iklim BMKG Amsari Mudzakir Setiawan.

Lebih lanjut, puncak musim hujan 2023/2024 diprediksi akan terjadi pada waktu yang sama dengan normal pada 351 ZOM (50,2%), mundur (lebih lambat) di 203 ZOM (29,0%), dan maju (lebih cepat) di 145 ZOM (20,7%). Durasi musim hujan ini diprakirakan terjadi selama 10-24 dasarian di 430 ZOM atau 61,5% dengan karakteristik umum durasi lebih pendek (singkat) yaitu 435 ZOM (62,4%), lebih panjang 94 ZOM (13,4%), dan sama 44 ZOM (6,3%) terhadap normal durasi biasanya.

Oleh karena itu, untuk menghadapi musim hujan 2023/2024, BMKG merekomendasikan hal-hal yang perlu disiapkan bagi seluruh pihak untuk meminimalisir dampak yang akan terjadi.

Pertama, BMKG mengimbau semua pihak masyarakat, K/L, Pemda, institusi terkait agar lebih siap dan antisipatif terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama musim hujan terutama di wilayah yang mengalami sifat musim hujan di atas normal (lebih basah di banding biasanya). Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor.

Kedua, pemerintah daerah dimohon dapat lebih otimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama mysim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini.

Ketiga, pemerintah daerah dan sektor terkait juga diharapkan dapat mengjadikan informasi Prediksi Musim Hujan 2023-2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action) dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologi. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru