BerandaDaerahKepala Suku di Papua Beri Pesan Khusus ke KKB Hingga Negosiasi Pembebasan...

Kepala Suku di Papua Beri Pesan Khusus ke KKB Hingga Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air Disebut Terkendala Operasi Militer

PAPUA, JAGAMELANESIA.COM – Seorang kepala suku atau pimpinan suku di Papua yakni di Distrik Sota menyampaikan pesan khusus kepada KKB Papua terutama KKB Nduga Egianus Kogoya dan anggotanya. Percakapan pimpinan suku yakni Yeremia dengan warganya itu menjadi viral.

Yeremia menegaskan menolak keberadaan kelompok separatis tersebut dan mengajak mereka kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami berharap agar semua anggota KKB Papua yang berada di wilayah perbatasan, mulai dari kota hingga ke pulau-pulau dan gunung, mau kembali kepada pemerintah Republik Indonesia,” ucap Yeremia, dikutip Jumat (16/6/2023).

Dalam percakapan itu, Yeremia juga menyampaikan terima kasih kepada aparat TNI-Polri atas bantuan yang diberikan.

“Sebagai kepala suku, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan kepada kami,” kata Yeremia.

Sementara itu, pada Kamis (8/6/2023), seorang simpatisan KKB Papua yakni Yusak Pakage berhasil diamankan aparat keamanan. Penangkapan berawal aat Yusak Pakage membuat keributan di Pos Imigrasi PLBN Skouw karena menolak mengikuti prosedur untuk memasuki Papua Nugini.

Lantaran tidak diperbolehkan melintas, Yusak Pakage pergi menuju Kota Jayapura.
Kemudian, ia dihentikan anggota TNI saat berada di Kampung Skouw Mosso.

“Ketika diamankan di wilayah Skouw Mabo oleh Sertu Rudi dan 11 anggota Satgas lainnya, Yusak Pakage melakukan perlawanan, sehingga terjadi keributan lagi. Akan tetapi, akhirnya yang bersangkutan berhasil diamankan dan dibawa ke Pos Muara Tami,” ujar Mayor Inf Zulfikar, Wadansatgas Yonif 132/BS.

“Diduga Yusak Pakage berencana untuk melintasi perbatasan ke Papua Nugini dalam rangka menghadiri acara ULMWP, yang merupakan sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Benny Wenda, dan informasi sementara menyebutkan bahwa acara tersebut akan dilaksanakan pada bulan Juli 2023 di Papua Nugini,” sambungnya.

Di sisi lain, upaya penyelamatan pilot Susi Air terus berjalan pasca penyanderaan sejak 4 bulan lalu. Dewan Gereja Papua mengaku mengalami kendala untuk bernegosiasi dengan KKB Egianus Kogoya lantaran masih adanya penempatan pasukan TNI di sekitar area penyanderaan Philip.

Namun, disebutnya, upaya negosiasi tersebut tidak mungkin dilakukan apabila operasi militer masih tetap dilaksanakan. Benny menuturkan, pihak kepolisian sudah tidak lagi berada di lokasi yang akan ditetapkan sebagai tempat negosiasi antara Dewan Gereja Papua dan para penyandera Kapten Philip. Hanya tinggal pasukan TNI yang masih berada di lokasi.

”Diperlukan tempat yang aman dalam proses negosiasi dengan kelompok Egianus. Tempat tersebut tidak boleh dimasuki pasukan agar proses pembicaraan berjalan lancar,” kata Benny, Kamis (15/6/2023), dikutip dari Kompas.id.

Seperti diketahui, KKB Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air pasca membakar pesawat Susi Air PK-BVY usai mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023 lalu. 

Dalam operasi penyelamatan pilot, sebanyak lima prajurit TNI yang bertugas dilaporkan gugur di daerah Mugi, Kabupaten Nduga pada 19 April 2023. Para prajurit diserang oleh kelompok Egianus Kogoya yang menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru