PAPUA BARAT, JAGAMELANESIA.COM – Perusahaan migas BP dengan proyek LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat menargetkan pemenuhan komitmen AMDAL berupa 85 persen tenaga kerja lokal Papua dan Papua Barat bekerja di Tangguh pada tahun 2029 mendatang.
Komitmen AMDAL itu diantaranya diupayakan melalui program Program Magang Teknisi LNG Tangguh. Program ini bertujuan untuk membantu mengembangkan keterampilan tenaga kerja lokal Papua. Melalui keterangan dalam laman resminya, 7 Juni 2023, BP menyebutkan, saat ini terdapat 105 teknisi telah bekerja di lapangan Tangguh LNG dengan sertifikasi internasional.
“Program pemagangan teknisi Tangguh merupakan wujud komitmen dari Tangguh untuk mengembangkan tenaga kerja lokal Papua Barat, untuk pemenuhan komitmen AMDAL 85 % tenaga kerja asal Papua dan Papua Barat di Tangguh pada tahun 2029,” sebut BP dalam infografisnya yang dikutip pada Kamis (15/6/2023).
Lebih lanjut, BP menyatakan, program pemagangan teknisi Tangguh LNG melatih anak SMA dan SMK dari sejumlah daerah yakni Teluk Bintuni, Teluk Berau, Fakfak, Manokwari dan Sorong untuk menjadi tenaga ahli yang kedepannya mampu mengoperasikan kilang Tangguh LNG.
“Para peserta mengikuti program pendidikan selama 3 tahun, dengan pelatihan teknis yang komprehensif, termasuk peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, matematika dan ilmu sains,” ungkap BP.
Adapun lokasi pendidikan berada di kawasan Lembah Hijau, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pusat pelatihan ini memiliki fasilitas lengkap seperti komputer, simulasi kilang LNG kecil, area akomodasi, bengkel, kelas, ruang santai dan klinik kesehatan.
“Setelah tiga tahun, siswa yang lulus assessment akan mendapatkan sertifikasi internasional dari Global Vocational Qualification, Inggris, yang dapat menjadi bekal mereka bekerja di kilang Tangguh LNG maupun di proyek migas lainnya,” lanjutnya.
“Sejak kelulusan angkatan pertama di januari 2019, sebanyak 71 peserta program pemagangan teknisi Papua telah berhasil menyelesaikan program, dan sebanyak 68 peserta telah bekerja di Tangguh LNG. Sekitar 52 % dari para pemagang merupakan perempuan.
BP menyebutkan beberapa program yang sedang berjalan antara lain program beasiswa, serta berbagai pelatihan teknis yang dirancang untuk memaksimalkan potensi tenaga kerja Papua Barat. Terkait sebaran wilayah asal para peserta magang dirincikan antara lain 46 orang dari Teluk Bintuni, 41 orang dari Fakfak, 17 orang dari Manokwari, 4 orang dari Sorong dan 2 orang dari Jayapura dengan total peserta 110 orang.
Dalam rilis keterangan terpisah, 13 Juni 2023, BP menyebutkan bahwa Proyek Pengembangan Tangguh Train 3 telah mempekerjakan 273 lulusan Pusat Pelatihan Teknik Industri Migas (P2TIM) Teluk Bintuni. Sejalan dengan penyelesaian proyek tersebut, 172 pekerja telah didemobilisasi, sementara 101 pekerja masih aktif.
“Proyek Pengembangan Tangguh Train 3 per tanggal 05 Mei 2023, telah mempekerjakan sebanyak 273 (dua ratus tujuh puluh tiga) lulusan dari Pusat Pelatihan Teknik Industri Migas (P2TIM) Teluk Bintuni.”
“Seiring dengan penyelesaian beberapa pekerjaan, maka sebanyak 172 (seratus tujuh puluh dua) orang telah didemobilisasi sehubungan dengan berakhirnya kontrak kerja, sedangkan yang masih bekerja sebanyak 102 (seratus satu) orang,” sebutnya. (UWR)