BerandaDaerahBP Uraikan Program Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kewirausahaan Masyarakat Asli Papua Barat

BP Uraikan Program Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kewirausahaan Masyarakat Asli Papua Barat

PAPUA BARAT, JAGAMELANESIA.COM – Perusahaan migas BP menyampaikan uraian sejumlah program yang bernilai untuk masyarakat asli Papua Barat. Diantara program itu adalah program pembangunan berkelanjutan Tangguh, program pengembangan kewirausahaan masyarakat asli Papua Barat dan pendampingan unit bisnis koperasi dan rumah produksi lokal di Bintuni dan Fakfak.

Dalam program pembangunan berkelanjutan Tangguh, BP menyebutkan telah mendukung pembangunan di berbagai bidang kehidupan masyarakat setempat.

“Melalui program pembangunan berkelanjutan Tangguh, bp secara langsung mendukung pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, tata kelola, hingga perlindungan dan kesadaran lingkungan hidup,” sebutnya, dikutip dari akun resmi BP, Kamis (8/6/2023).

Dalam sebuah infografis, BP menguraikan program-program yang dimaksud antara lain yakni dukungan pembangunan secara langsung pada bidang pendidikan, tata kelola, perlindungan dan kesadaran lingkungan hidup, hubungan masyarakat dan eksternal, keamanan terintegrasi berbasis masyarakat, pengembangan ekonomi lokal, kesehatan masyarakat, serta hubungan tenaga kerja dan pembangunan Papua.

“Sejak program sosial kami pertama kali dijalankan pada tahun 2005, Papua Barat – secara khusus masyarakat di pedesaan sekitar Tangguh LNG – telah merasakan manfaat dari pembangunan kilang Tangguh yang berkelanjutan,” sebut BP.

“Energi yang kami hasilkan menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup jutaan orang,” sambungnya.

Lebih lanjut, BP menyebutkan enam poin capaian program yang dijalankan untuk masyarakat maupun daerah di Papua Barat. Keenam poin itu antara lain:

  1. Nyaris 0 % kasus malaria tahunan di Teluk Bintuni adalah berkat program kesadaran malaria yang kami jalankan bersama dengan anggota masyarakat.
  2. Sejak 2010, lebih dari 5600 ton produk pertanian dan perikanan lokal telah diserap untuk katering Tangguh LNG. Total pendapatan pada stocking point (tempat penyimpanan) masyarakat hingga 2022 telah mencapai lebih dari US$ 9,6 juta.
  3. Pada tahun 2018, Kabupaten Teluk Bintuni dianugerahi United Nations Public Service Awards (Penghargaan Layanan Publik PBB) karena telah menjangkau kelompok termiskin dan paling rentan melalui layanan inklusif dan kemitraan pada program pengurangan malarianya. Tangguh telah mendukung Kabupaten Teluk Bintuni dalam upayanya untuk mengurangi kasus morbiditas terkait malaria selama 12 tahun dan terus mendukungnya hingga kini.
  4. Jumlah perusahaan atau pemasok Papua yang pernah terlibat dalam rantai pasok Tangguh LNG sejak tahun 2006 hingga 2023 mencapai 44 perusahaan dengan total kumulatif nilai kontrak sebesar US$ 299 juta.
  5. BP bekerjasama dengan SUBITU Kreasi Busana turut serta dalam memberikan kontribusi kepada pengadaan peralatan olahraga kepada peserta PON XX di Papua.
  6. Pelatihan tenaga kesehatan di Kabupaten Fakfak untuk PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar).

Sementara itu, terkait program pengembangan kewirausahaan masyarakat asli Papua Barat, BP menyampaikan mengenai keberadaan dan karya kelompok usaha SUBITU pada 2015 hingga 2020, antara lain:

– SUBITU Kreasi Busana yang didirikan pada tahun 2015 dan dijalankan oleh 13 orang asli Papua dari Teluk Bintuni dan 11 orang Papua lainnya, dengan pendapatan pada 2018-2021 mencapai Rp 10,4 miliar. Pada 2018, SUBITU Kreasi Busana melebarkan pasar ke Manokwari dan Sorong.

– SUBITU Karya Teknik yang didirikan pada tahun 2015 dan dijalankan oleh 11 orang asli Papua dari Teluk Bintuni dan 5 orang Papua lainnya, dengan pendapatan pada 2020-2023 mencapai Rp 15,6 miliar.

– SUBITU Inti Konsultan  berupa konsultan dan layanan bisnis pada 2015.

– SUBITU Trans Maritim berupa Taksi Air pada tahun 2019.

– SUBITU Layanan Perdana berupa perawatan dan penyewaan kendaraan.

– SUBITU Laundry Gemilang, Binatu.

Selanjutnya, program pendampingan unit bisnis koperasi dan rumah produksi lokal di Bintuni dan Fakfak antara lain meliputi:

  1. Matam Baysiri, yang berdiri sejak 2011 berupa stocking point (tempat penyimpanan) buah dan sayuran dengan lapangan pekerjaan admin 5 orang, anggota 63 orang dan petani 6 orang.
  2. Enenem Jaya, yang berdiri sejak 2009 berupa pasokan produk ikan dengan lapangan pekerjaan admin 7 orang, anggota 38 orang dan nelayan 38 orang.
  3. Berkat Sumuri, yang berdiri sejak 2015 berupa stocking point (tempat penyimpanan) dan ritel. Adapun pekerjanya yakni admin 11 orang, anggota 101 orang dan petani 39 orang.
  4. Agro Bintuni, yang berdiri sejak 2015 berupa stocking point (tempat penyimpanan) buah, sayuran dan persediaan makanan umum. Adapun pekerjanya admin sebanyak 9 orang, anggota 65 orang dan petani 222 orang.
  5. Babo Karya Mandiri, yang berdiri sejak 2017 berupa stocking point (tempat penyimpanan) dengan lapangan pekerjaan admin 7 orang, anggota 18 orang dan petani 6 orang.
  6. Imuri, yang berdiri sejak 2010 berupa stocking point (tempat penyimpanan), ritel dan transportasi darat dengan lapangan pekerjaan admin 9 orang, anggota 39 orang dan petani 50 orang.
  7. Raja Barefal, yang berdiri sejak 2013 berupa stocking point (tempat penyimpanan), alat tulis dan ritel dengan lapangan pekerjaan admin 7 orang, anggota 28 orang dan petani 6 orang.
  8. Mayeri, yang berdiri sejak 2006 berupa stocking point (tempat penyimpanan), ritel dan layanan umum dengan lapangan pekerjaan admin 13 orang, anggota 81 orang dan petani 43 orang.
  9. Bumkam Taroi, yang berdiri sejak 2010 berupa pasokan produk ikan dengan lapangan pekerjaan anggota sebanyak 39 orang.
  10. KUB Weriagar, yang berdiri sejak 2012 berupa pasokan produk udang dengan lapangan pekerjaan admin 5 orang, anggota 25 orang dan nelayan 35 orang. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru