PAPUA BARAT DAYA, JAGAMELANESIA.COM – Ketua Umum Forkom Masyarakat Imekko Bersatu Provinsi Papua Barat Daya Ferry Onim angkat suara terkait kondisi pendidikan di wilayah Imekko, Kabupaten Sorong Selatan yang masih membutuhkan perhatian serius. Onim meminta agar Bupati Sorong Selatan segera mengambil tindakan konkret untuk menyelamatkan SDM penerus Imekko.
“Sesuai data yang dihimpun DPRD kabupaten Sorong Selatan saat berbicara di CWM setelah Sidang Paripurna, saya meminta Bupati Sorong Selatan untuk segera melihat persoalan pendidikan anak-anak Imekko yang saat ini menjadi persoalan besar bagi kami generasi penerus,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/2/2023).
Selain itu, Onim juga meminta pemda memperhatikan kasus gizi buruk yang mengakibatkan gagal tumbuh atau stunting pada anak. Dirinya lantas mempertanyakan pengelolaan dana Otsus yang prosentase peruntukannya sangat besar bagi sektor pendidikan dan kesehatan.
“Dimana dana Otsus yang diprioritaskan untuk OAP dalam meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan SDM itu. Perlu dipahami bahwa siapkan manusia itu pintar dulu, bukan bangun rumah, rumah tidak pintar, jalan tidak pintar, namun manusia itu pintar, sehat sehingga bisa membangun semua progaram yang ada,” tegas Onim.
“Kami juga mengingatkan agar stop buat-buat kampung pemekaran yang berdalil politik yang menipu masyarakat sehingga dapat mengorbankan pendidikan dan kesehatan. Dana yang kita tahu saat ini plafonnya besar adalah pendidikan dan kesehatan. Namun dana itu dikemanakan?” tanya Onim.
Lebih lanjut, Onim menilai pemda kurang memperhatikan SDM anak-anak Imekko. Dirinya juga mempertanyakan visi-misi Bupati Sorong Selatan yang menurutnya hingga saat ini belum banyak yang terealisasi.
“Kami mengingatkan sekali lagi bahwa, kalau cuma mau jadi pemimpin untuk perkayakan diri dan korbankan masyarakat Imekko itu lebih baik tidak usah jadi pemimpin engan nama Imekko namun tidak bertanggung jawab kepada masyarakat,” katanya.
“Saat ini yang nampak pembangunan di Sorsel ataupun di wilayah Imekko kita lihat semua itu terwujud dari Dana Desa, yakni dari Kementerian Desa, Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Dengan Dana Desa saat ini pemerintah kampung sudah membantu pemerintah kabupaten dalam program pendidikan, hampir anak-anak kuliah dibantu melalui Dana Desa, sedangkan kabupaten sendiri yang mengelola anggaran besar ini tindakannya dimana?” ujar Onim.