BerandaDaerahPilot Susi Air Muncul Bersama KKB Papua Hingga Istana Jawab Soal Isu...

Pilot Susi Air Muncul Bersama KKB Papua Hingga Istana Jawab Soal Isu Darurat Sipil

PAPUA, JAGAMELANESIA.COM – Sosok pria yang disebut merupakan pilot Susi Air Kapten Philip Max Marthin nampak bersama KKB Papua dalam sejumlah foto dan video yang beredar luas belakangan ini. KKB mengatakan pilot berkebangsaan Selandia Baru yang disandera sejak pekan lalu itu berada dalam keadaan sehat.

KKB sebelumnya membakar pesawat Susi Air yang diawaki oleh Philip Max Marthin sesaat setelah mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Pasca kejadian itu kabar mengenai keberadaan Philip simpang siur hingga munculnya foto dan video tersebut.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menunjukkan foto-foto dan video pria itu yang nampak dikelilingi belasan anggota kelompok separatis tersebut. Sejumlah anggota KKB ini terlihat menenteng senapan, busur, panah hingga bintang kejora. Sebby menyebut pilot dalam keadaan sehat dan menjadi jaminan dalam perselisihan politik.

Dalam video itu, Marthin mengatakan dirinya ditahan oleh KKB dan tidak akan dibebaskan hingga pemerintah memberikan kemerdekaan untuk Papua.

“Militer Papua yang telah menangkap saya untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua, mereka meminta militer Indonesia untuk pulang ke Indonesia dan jika tidak, saya akan tetap menjadi tawanan seumur hidup,” katanya dalam video tersebut.

Sementara itu, dalam upaya menyelamatkan pilot tersebut, pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD akan menggunakan “pendekatan persuasif, karena prioritasnya adalah keselamatannya”, tetapi mengatakan tidak dapat mengesampingkan penggunaan “cara lain”, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Mahfud menegaskan bahwa tindakan penyanderaan terhadap warga sipil tidak dapat diterima apapun alasannya.

“Menjadikan warga sipil sebagai sandera, dengan alasan apa pun, tidak dapat diterima,” kata Mahfud.

Situasi gangguan keamanan usai aksi KKB di Bandara Paro, Nduga ditanggapi oleh banyak pihak. Wakil Ketua DPR Lodewijk F. Paulus bahkan menyebut Papua saat ini telah berstatus darurat sipil akibat serangan tersebut. Pasalnya, kejadian itu juga telah mengakibatkan warga Paro mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menyelamatkan diri.

Berkaitan dengan pernyataan darurat sipil, pihak istana pun angkat bicara. Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani mengatakan Presiden Joko Widodo tidak mengeluarkan perintah penetapan darurat sipil di Papua.

“Hingga saat ini, tidak ada penetapan darurat sipil oleh Presiden di daerah Papua,” ujar Jaleswari di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Ia menjelaskan, penetapan keadaan bahaya, termasuk di antaranya darurat sipil sebagai salah satu gradasi dari keadaan bahaya tersebut, memiliki mekanisme formal-prosedural yang sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Jaleswari menyebut penetapan darurat sipil hanya bisa dilakukan atas perintah presiden.

“Mengingat hal tersebut, langkah dalam penindakan KKB yang dilakukan tetap merujuk pada langkah-langkah penegakan hukum secara terukur dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru