JAKARTA, JAGAMELANESIA.COM – Komnas HAM akan meminta keterangan Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengenai pengiriman ratusan personel Brimob ke Dogiyai terkait peristiwa pembakaran puluhan rumah kios warga beberapa waktu lalu.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menerima informasi tersebut usai audiensi dengan Perwakilan Solidaritas Rakyat Papua (PSRP) di Kantor Komnas HAM di Jakarta, Selasa (24/5/2022).
“Pengiriman pasukan ini kami akan cek ke polda kapan berakhirnya, untuk apa dan sebagainya,” kata Choirul, dikutip Kamis (26/5/2022).
Choirul berharap pengiriman pasukan tersebut tidak akan memperburuk situasi di Dogiyai dan membuat ketegangan. Ia meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di Dogiyai agar masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
“Kami harap tidak ada gelar pasukan yang banyak kayak begitu. Situasinya agar tidak tegang. Semua pihak mohon untuk menjaga keamanan,” katanya.
“Jadi, ayo bergandengan tangan membangun perdamaian agar situasi aman di Dogiyai,” sambungnya.
Lebih lanjut, Choirul menilai pembentukan Polres Dogiyai memperburuk situasi karena banyak warga setempat yang tidak setuju soal pembentukan itu. Menurutnya, persoalan utamanya adalah masyarakat meminta transparansi atas penanganan kasus di daerah ini, namun hal itu belum mendapat respons yang baik.
“Problem utamanya adalah soal transparansi bagaimana penanganan kasus di sana. Ini adalah suatu peristiwa khususnya peristiwa terbakarnya sekian rumah toko dalam waktu yang cukup intens, sebanyak 5 kali dan itu temen-temen itu meminta transparan prosesnya. Dan ternyata harapan soal transparansi itu dalam proses tersebut tidak dijawab dengan baik,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut pihaknya mengirim tambahan 3 pleton personel Brimob yakni dari Jayapura, Timika, dan Nabire ke Dogiyai, Papua.
“Saya minta bantuan perkuatan personel Brimob dari Jayapura satu pleton, dari Timika satu pleton dan Batalyon C yang ada di Nabire sudah kami geser ke Dogiyai, sudah ada satu pleton di Dogiyai,” kata Fakhiri.
Selain itu, Kapolda juga telah bertemu dengan Bupati Dogiyai dan membahas penyebab hingga solusi persoalan yang sempat membuat situasi Dogiyai mencekam itu. Fakhiri meminta kepada seluruh elemen masyarakat di Dogiyai untuk bersama menjaga kemtibmas di daerah ini.
Seperti diketahui, sekelompok massa melakukan aksi pembakaran terhadap 20 rumah kios di Distrik Monamani, Kabupaten Dogiyai, Papua, Minggu (22/5/2022) malam hingga Senin (23/5/2022) dini hari. Akibatnya, ratusan warga mengungsi di Koramil, Polsek hingga tempat ibadah setempat.
Massa membakar rumah kios warga karena aksi massa yang hendak membakar pasar berhasil digagalkan oleh aparat gabungan. Massa yang mengamuk kemudian menyerang aparat TNI-Polri dengan melempar batu dan melesatkan panah. Dari kejadian itu dua anggota TNI terluka akibat terkena panah. (UWR)