Ambisi Halil Sabtu, menduduki pucuk pimpinan pemerintahan Desa (Kades) untuk keduanya kalinya, akhirnya menyita perhatian masyarakat daratan Oba Utara pada umumnya, lebih khususnya lagi, penduduk yang bermukim menempati Desa Garojou.
Pasalnya, kejanggalan itu terlihat, sesudah tim Jagamelanesia mendapatkan informasi melalui beberapa orang ditemui pekan lalu, (8/7). Sumber ditemui menegaskan, bahwa Ijazah yang dipegang oleh Kades diperoleh tanpa melewati ujian nasional.
Ketidakikutsertaan Halil ini disaksikan langsung oleh sejumlah teman seangkatan dan juga tenaga pengajar, seorang guru bernama Abidin Harbi. S.Pd. Ia menguraikan, siswa bernama Halil Sabtu anak dari Sabtu Haruna, sudah lama enggan bersekolah.
Disamping putus sekolah, Halil juga diketahui tidak mengikuti ujian akhir. malahan, didapati saat jelang ujian, kekosongan Halil telah digantikan oleh adiknya bernama,” Ahmad Sabtu,” Beber Harbi kepada Tim Jagamelanesia.
Sementara itu, pemaparan serupa juga bermunculan dari beberapa teman-teman seangkatan, yaitu Rustam Majid, dia turut membenarkan, apa yang sudah dibeberkan oleh gurunya. Setahunya, selama tiga tahun dia bersekolah di SMA Pemerhati, dirinya tidak pernah melihat Halil Sabtu mendatangi sekolah, apalagi sampai mengikuti ujian.
“Selama bersekolah saya tidak pernah melihat Kades Garojou mengikuti proses belajar mengajar, begitupun sewaktu ujian akhir dibuat, dia tak terlihat sama sekali,”Papar Rustam.
Adapun selain pengakuan itu, dibeberkan terang oleh seorang Rustam Majid, kemiripan pernyataan tersebut juga mencuat dari Rustam Marsaoly. Dia bercerita, semasa di bersekolah dia jarang sekali berpapasan dengan Halil Sabtu.
Malahan seingatnya, kata dia, Halil tidak pernah bersekolah, begitu juga berlaku disaat ujian akhir sekolah diselanggarakan. Setahunya saat itu, Halil Sabtu digantikan oleh adiknya sewaktu ujian.
“Halil tidak pernah sekolah, tapi digantikan/ diisikan kekosongan oleh adiknya” Tegasnya.
Kendati serangkaian pengakuan terang dibeberkan oleh beberapa alumni dan juga pengajar atau guru. Mantan Kepala Sekolah SMA PEMERHATI, Ajwan Ade S.Pd. menepis serentetan tudingan miring tersebut.
Ajwan menjelaskan setahunya, dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Kades Garojou sudah pernah diadukan laporannya kepolisi (Polres Tidore), bahkan dirinya juga turut dipanggil oleh pihak kepolisian semasa itu.
“Dipolisi, saya mengklarifikasi, ijasah didapati Halil Sabtu, ijasah asli bukan ijasah palsu,”terangnya.
Disamping itu, Ajwan juga tampak bersikeras meyakinkan siswanya bernama Halil Sabtu, turut hadir mengikuti ujian.
“Kades Garijou itu siswa saya, dia mengikuti ujian, karena alasan itupula dia mendapati Ijasah, lagian, saya sendiri pelaksana ujian,” Tegas Ajwan Ade.(RS).
