JAKARTA, JAGAMELANESIA.COM – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menggelar Konsinyering Konstitusi di D Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (2/7/2021). Sementara peserta Badko, hadir secara virtual.
“Konsinyering Konstitusi merupakan bagian dalam proses penyempurnaan organisasi. Sekaligus sebagai tradisi pematangan organisasi melalui peremajaan tata berorganisasi yang dinamis sesuai tuntutan kekinian organisasi.” kata Maizal alvian,
Ketua Panitia Konsinyering PB HMI.
Maizal menyebut bahwa konsinyering ini digelar dalam rangka mempersiapkan materi dalam pelaksanaan Kongres HMI Ke XXXI di Makassar dibawah kepemimpinan Abdul Muis.
Dalam agenda tersebut, hadir langsung PJ Ketua Umum PB HMI Abdul Muis Amiruddin, Koordinator Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) PB HMI Muhammad Safii, Wahyu Hamdani, dan Basri Dodo sebagai anggota MPK.
Abdul Muis mengatakan bahwa konsinyering konstitusi membahas sejumlah aturan organisasi, dan hal ini merupakan amanah konstitusi sebelum Kongres HMI ke-XXXI di Makassar berlangsung.
“Semua draf yang mau dibawa ke kongres itu di bahas di sini. Terutama mengenai rule model organisasi yang di dalamnya berbicara konstitusi HMI termasuk peran-peran seluruh stakeholder di strukturnya, baik itu Badko sebagai kepanjangan tangan dari HMI maupun di PB HMI,” ujar Abdul Muis saat memberikan sambutan pada pembukaan Konsinyering Konstitusi.
“Tapi kongres Makasar ini harus menjadi kongres yang mencirikan kongres HMI, kongres yang diwarnai oleh diskursus, kongres yang diwarnai oleh dialektika yang menguatkan masa depan organisasi. Artinya hasil konsinyering ini nanti akan dibawa ke kongres untuk dibahas,” tandasnya.
Muis pun berharap konsinyering ini adalah resolusi dari semua persoalan yang ada di HMI.
“HMI yang selama ini kita kenal mudah pecah belah, HMI yang sarat akan kepentingan politik. Nah dari konsinyering ini kita akan membuat formulasi agar HMI kedepan menjadi organisasi lebih baik,” tambahnya. (rls)
