BerandaDaerahMuammil Sun’an Sebut Pemilihan Rektor Unkhair Ternate Tidak Bermoral

Muammil Sun’an Sebut Pemilihan Rektor Unkhair Ternate Tidak Bermoral

TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – Prosesi pemilihan Rektor di Universitas Khairun (Unkhair) Ternate harusnya menjadi tolak ukur sistem demokrasi yang berlangsung di kampus terkemuka di Bumi Moloku Kie Raha ini, bukan malah menjadi demokrasi yang tidak bermoral, Kamis (27/5).

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu akademisi Unkhair Ternate, Dr. Muammil Sun’an, SE., MP., M.AP, kepada tim jagamelanesia.com.

“Unkhair Ternate yang telah memiliki banyak SDM dengan gelar Professor maupun Doktor dan memiliki motto ‘Maju Bersama dengan Ilmu’ tentunya menjadikan Unkhair Ternate sebagai perguruan tinggi yang dapat melahirkan putra-putri daerah yang mampu bersaing dengan daerah lain. Namun, yang terjadi dalam prosesi pemilihan rektor malah melahirkan cara-cara yang tidak etis atau tidak bermoral,” ungkapnya.

Dimana, lanjut Muammil, saat prosesi pemilihan salah satu calon rektor yakni Dr. Nahu Daud tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan untuk mengikuti prosesi pemilihan tersebut dengan alasan bahwa Nahu Daud bukan anggota Senat.

“Padahal yang dilangsungkan adalah pemilihan Rektor bukan pemilihan ketua Senat universitas,” ujarnya.

“Diadopsi dari planet mana model pemilihan Rektor yang sedang dilaksanakan? Inikah yang diajarkan para dosen tentang sistem demokrasi? Motto maju dengan ilmu apa,” tegasnya.

Mengutip ungkapan Albert Einstein, ‘Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh’.

“Jika dikaitkan dengan motto Unkhair ‘Maju Bersama dengan Ilmu’ dan proses pemilihan Rektor yang dianggap tidak bermoral artinya kampus terkemuka sudah buta. Buta artinya pengelihatan menjadi gelap, sehingga Unkhair bisa dikatakan berjalan dalam kegelapan. Kebijakan panitia yang notabene adalah anggota Senat universitas telah mencederai demokrasi kampus,” tutupnya. (ST)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru