BerandaDaerahKisah Yosias Saroy dan Filep Wamafma Pernah Gagal Tes CPNS

Kisah Yosias Saroy dan Filep Wamafma Pernah Gagal Tes CPNS

PEGAF, JAGAMELANESIA.COM – Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan keinginan banyak kalangan terutama kalangan sarjana. Namun CPNS hanya satu dari sekian banyak pekerjaan untuk dapat berkarya membangun tanah Papua. Demikian disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari, Dr. Filep Wamafma, SH., M.Hum.

Hal yang sama disampaikan Bupati Pegunungan Arfak (Pegaf) Yosias Saroy, SH. Keduanya menyampaikan nasib yang pernah dialami ketika tidak lolos dalam tes CPNS. Hal ini disampaikan saat keduanya menjadi pemateri dihadapan peserta Temu Nasional (Temunas) Pemuda GPKAI se-Indonesia yang berlangsung di Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf).

“Jadi saya dengan Filep Wamafma adalah teman kuliah di STIH Manokwari, namun saya pernah ikut tes CPNS di Kabupaten Manokwari saat itu Bupati Dominggus Mandacan yang pimpin. Akan tetapi, nasib berkata lain saya ikut tes CPNS 3 kali tetapi tidak pernah lolos,” ungkap Yosias Saroy, Rabu (19/5).

Yosias Saroy tidak patah semangat dalam menjalani masa sulit hingga menjadi seorang pimpinan di Pegaf. Oleh sebab itu, bupati Pegaf ini memotivasi pemuda-pemudi GPKAI di Pegaf untuk tidak hanya selalu berharap menjadi CPNS, namun bagaimana nikmat yang Tuhan sudah berikan dipergunakan untuk berkreasi di banyak bidang lain seperti menjadi petani, nelayan, berkebun, pengusaha (kontraktor) dan pelaku usaha ekonomi di daerah Pegaf.

Menurutnya, apabila diantara pemuda GPKAI pernah gagal lolos tes CPNS, maka tidak perlu berkecil hati, sebab alam Papua ini masih luas untuk bisa berkarya tanpa harus menjadi CPNS.

Sementara itu, Filep Wamafma dalam kesempatan itu menyampaikan kepada pemuda-pemudi untuk selalu mengutamakan Tuhan, terutama profesi yang sudah dimiliki dijadikan sebagai berkat untuk berkarya di atas tanah Papua.

Lebih lanjut, Filep Wamafma menyarankan kepada para sarjana, terutama lulusan sarjana STIH Manokwari untuk dapat menjadi teladan bagi pemerintah Pegaf. Salah satunya dengan menggunakan ilmu yang dimiliki untuk turut berkontribusi di daerah Pegaf.

Ia menambahkan, bisa menjadi seorang advokat untuk membantu pemerintah atau masyarakat dalam setiap persoalan hukum. Para sarjana lainnya, seperti pertanian, perkebunan dan lain sebagainya turut membantu pemerintah dan masyarakat untuk membangun Pegaf lebih baik lagi ke depannya.

“Saya nasib sama pernah tes CPNS namun gagal, sehingga saya harus tekuni pekerjaan yang Tuhan sudah embankan menjadi seorang dosen di STIH Manokwari hingga sekarang ini,” ungkap Wamafma. (WRP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru