JAKARTA, JAGAMELANESIA.COM – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD, mengatakan bahwa pemerintah melalui aparat TNI/Polri memburu para teroris di Papua yaitu orang-orang Papua yang melakukan teror, bukan organisasi Papua.
Ia menegaskan, pemerintah tidak sembarang memburu teroris di Papua, melainkan sudah memiliki daftar nama-nama sebagai target operasi aparat keamanan. Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta pada Rabu (19/5).
“Kami akan memburu para teroris. Bukan organisasi Papua, tapi orang-orang Papua yang melakukan teror. By name, ada nama-nama. Bukan sembarang orang Papua,” tegasnya.
Menurut Mahfud, pemerintah terus melakukan pendekatan damai di wilayah Papua. Ia menjelaskan mengenai beberapa kekhususan untuk Papua sebagaimana termasuk dalam Kebijakan Afirmasi.
Ia menyebutkan, salah satu bentuk afirmasi tersebut adalah gubernur dan wakil gubernur di Papua harus berasal dari Orang Asli Papua (OAP). Selain itu, kuota sebesar 25 persen kursi DPRD Papua juga sudah dipastikan adalah milik OAP. Sedangkan, kebijakan tersebut menurutnya, hanya berlaku di Papua dan tidak berlaku bagi daerah lain di wilayah Indonesia.
“Itu afirmasi. Artinya, kalau ada pemilu, lalu ada Orang Asli Papua itu kalah, yang kalah itu dinaikkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI tersebut menyampaikan bahwa pemerintah masih tetap mengedepankan pendekatan-pendekatan kesejahteraan melalui penerapan beberapa kebijakan untuk Papua. Akan tetapi, menurutnya pemerintah harus bertindak tegas terhadap segelintir orang atau kelompok yang menebarkan teror melalui langkah hukum yang tegas pula. (UWR)