BerandaDaerahBeralas Karung, Mama Papua Harap Segera Tempati Lapak yang Layak

Beralas Karung, Mama Papua Harap Segera Tempati Lapak yang Layak

BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Pemandangan setiap pagi hari di pasar sentral Bintuni memperlihatkan rutinitas para pedagang menjajakan barang dagangannya. Tepat di sebelah timur pasar sentral Bintuni para pengunjung akan melihat deretan pedagang berjualan hasil kebun mulai dari kasbi (ubi), keladi, pisang dan sayuran khas Papua berjejer di atas tanah dengan beralaskan karung. 

Tim jagapapua.com menemui seorang ibu bernama Aldopina Mandacan bersama temannya dan mama-mama Papua lainnya pada Rabu (5/5). Mama Aldopina dan mama Papua lainnya sedang menjajakan hasil kebun mereka dengan beralaskan karung. Mama Aldopina mengatakan lapak yang disediakan oleh pemerintah Kabupaten Bintuni sudah tidak layak, kumuh, sempit dan berantakan.

Ia berharap pasar yang baru dibangun akan lebih luas sehingga layak untuk para pedagang berjualan sebagai warga pribumi dan menjadi pasar yang bersih dan nyaman bagi mama-mama Papua.

“Dimana kami semua bisa berjualan hasil kebun kami di atas meja yang layak baik bagi penjual dan pembeli,” ungkap mama Aldopina ketika ditemui jagapapua.com.

Seorang mama Papua juga menghampiri tim jagapapua.com dan bertanya kapan mama bisa menempati pasar yang baru tersebut. Ia menyampaikan harapan yang sama untuk segera dapat berjualan di tempat yang layak di pasar baru yang tengah dibangun pemerintah Bintuni.

Mama Aldopina juga menyampaikan harga ubi dan keladi setumpuk Rp50.000,-. Sedangkan untuk keladi dan kasbi dihargai Rp30.000,-. Sementara itu, hasil penjualan Mama Aldopina menyebutkan ia dalam dapat mengantongi Rp500.000,- apabila terjual seluruhnya dan sekitar Rp200.000,- jika hanya terjual sebagian. Kemudian dari hasil penjualannya, mama Aldopina menggunakannya untuk membeli minyak goreng, gula dan daun teh untuk dikonsumsi di rumah.

“Buah yang sangat laris adalah pisang dan keladi. Kalau kasbi tidak terlalu, mungkin karena sudah ada beras jadi kasbi sudah tidak laku lagi. Kalau yang sering beli mama punya kasbi ini yang jualan kasbi goreng dan pisang goreng. Kita punya orang sudah tidak beli kasbi, dorang beli beras saja,” ujarnya. (MW)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru