MALUKU UTARA, JAGAMELANESIA.COM – Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Maluku Utara, Marwan Polisiri menjadi narasumber di kegiatan Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK 6 Halmahera Tengah, Desa Damuli Kecamatan Patani Timur, Senin (13/11/2023).
Marwan menjelaskan, BKK merupakan program yang bertujuan mempertemukan pencari kerja dengan dunia kerja. Adapun BKK dibentuk oleh Sekolah dan Perguruan Tinggi
“Mengapa Bursa Kerja Khusus atau BKK harus ada, karena UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan memberikan jaminan kepada semua warga negara untuk dapat mengakses pekerjaan baik dalam negeri maupun luar negeri,” jelasnya kepada awak media.
Tak hanya itu, dirinya mengungkapkan permasalahan umum tentang ketenagakerjaan saat ini adalah terbatasnya pekerjaan pada sektor formal dan tingkat pengangguran terdidik masih didominasi oleh pendidikan pada level menenggah. Oleh sebab itu menurutnya, SMK wajib memiliki BKK sebagai sarana untuk menjawab permasalahan tersebut.

“Peran sekolah dalam penyelengaraan BKK adalah, Pertama, mmberikan bimbingan pilihan Karier dan Pemyuluhan. Kedua, data kualifikasi dan potensi siswa harus teridentifikasi dengan baik. Ketiga menjembatani atau mendekatkan Dunia Usaha dan Dunia Industri dengan dunia pendidikan,” ungkapnya.
Marwan lantas menanggapi pertanyaan tentang dirinya yang sebagai Kepala Dinas masih menyampaikan materi di tingkat SMK dan seharusnya seorang Kadis bisa mendelegasikan tugas tersebut kepada staf saja, lantaran seorang Kadis harus berpikir hal besar dan bukan hal yang sifatnya remeh temeh.
“Saya memberikan penjelasan bahwa saya tidak pernah mau membedakan level pekerjaan, karena semua pekerjaan memberikan nilai yang berbeda. Saya berusaha memberikan yang terbaik, setiap hari yang dilalui menjadi hari terbaik, kita tidak tahu kapan Allah memberikan kesempatan waktu,” katanya
Dirinya juga bercerita bahwa untuk sampai di Desa Damuli yang dulu Desa Induknya adalah Desa Peniti membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama, yakni 7-8 jam perjalanan.
“Kalau di kota mungkin sudah banyak narasumber yang hebat, tapi di desa yang aksesnya jauh seperti Desa Damuli membutuhkan pengorbanan waktu yang lebih dan komitmen yang tinggi untuk para narasumber hebat mau datang langsung. Keinginan saya sampai di SMK 6 Halteng adalah bentuk komitmen saya ingin berada langsung di sekolah-sekolah vokasi terjauh, sebab mereka juga berharap orang-orang terbaik bisa berada dan berbagi di sekolah mereka,” pungkasnya. (Amat)