BerandaEkonomiSKK Migas Minta Izin KLHK Eksplorasi Migas Raksasa di Hutan Lindung Papua

SKK Migas Minta Izin KLHK Eksplorasi Migas Raksasa di Hutan Lindung Papua

PAPUA, JAGAMELANESIA.COM – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah berupaya mengembangkan potensi sumber daya migas yang berada di Area Warim Papua. Akan tetapi, eksplorasi SDA migas raksasa tersebut menghadapi tantangan lantaran berada di dalam area hutan nasional lorentz.

Terkait hal itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya akan meminta izin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk dapat mengembangkan area yang menyimpan potensi gas lebih besar daripada Blok Masela itu.

“Kita minta persetujuan KLHK untuk bisa melaksanakan eksplorasi di hutan lindung,” ujar Dwi di Gedung Kementerian ESDM beberapa hari lalu, dikutip Kamis (18/5/2023).

Dwi menambahkan, apabila persetujuan KLHK telah dikantongi, maka selanjutnya SKK Migas akan menawarkan pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk melakukan kegiatan eksplorasi di area Warim. Menurutnya, terdapat beberapa perusahaan yang berminat, namun dirinya tidak menyampaikan secara rinci.

“Sekarang sudah urus izin setelah ini selesai kemudian kita tentu saja mencari KKKS yang berminat sudah ada beberapa perusahaan besar tapi ini masih sama-sama menjajaki,” ujarnya.

Hal senada sebelumnya juga disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Ia mengatakan, Blok Warim menyimpan potensi migas yang sangat besar untuk dikembangkan.

Data Kementerian ESDM menunjukkan, area Warim memiliki potensi sebesar 25,968 miliar barel minyak serta 47,37 triliun kaki kubik gas (TCF). Adapun potensi gas Warim diketahui melebihi produksi gas milik Blok Masela yang diperkirakan hanya mencapai 10,73 TCF.

“Warim gede, cuma kan masih kita harus selesaikan, bisa gak kita upayakan, karena kalau Warim ini bisa kita kembangkan luar biasa Indonesia ini,” ujar Arifin pada Februari 2023 lalu.

Arifin menerangkan, saat ini pemerintah membutuhkan upaya ekstra untuk meningkatkan produksi migas. Hal itu lantaran umur cadangan minyak RI saat ini diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 sampai 10 tahun ke depan.

“Kalau kita gak punya yang baru dengan konsumsi yang sekarang ya 9-10 tahun, tapi kita juga masih punya kurang lebih 6-7 potensi area baru yang bisa kita kembangin dan ini bisa juga meningkatkan kita punya,” paparnya

Terkait potensi migas Warim yakni 25,968 miliar barel minyak serta 47,37 triliun kaki kubik gas (TCF) bila dikalkulasi dengan mengacu pada harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada April 2023 sebesar US$ 79,34 per barel dan dikalikan secara kotor, maka potensi minyak di wilayah Warim itu bernilai US$ 2,06 triliun atau Rp 30.646 triliun.

Selanjutnya, potensi gas juga berkali lipat lebih besar dibanding Blok Masela yakni sebesar 47,37 triliun kaki kubik (TCf). Sedangkan, Blok Masela memiliki potensi cadangan gas sebesar 10,73 TCF. Upaya ekspolrasi ini sejalan dengan upaya pemerintah saat ini yang tengah fokus mengembangkan eksplorasi migas di lima area, termasuk Warim yang berlokasi di Papua. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru