BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Selama lebih dari dua bulan masyarakat Kampung Narmasa, Distrik Kuri, Kabupaten Teluk Bintuni tinggal dalam kegelapan. Penerangan di kampung ini hanya bersumber dari nyala pelita dan api dari tungku dapur.
Kondisi ini menjadi ironi tersendiri di kabupaten yang kaya akan sumber daya alam dan merupakan salah satu penghasil minyak bumi dan gas utama di Indonesia. Faktanya, masyarakat Kampung Naramasa masih hidup dalam banyak keterbatasan.
Sarana dan prasarana di Kampung Naramasa terbilang masih sangat minim dan berdampak pada pelayanan kepada masyarakat setempat. Kegelapan di kampung ini pun terjadi karena genset yang menjadi fasilitas kampung kembali rusak. Akibatnya, beberapa kegiatan pendidikan, kesehatan dan pelayanan lainnya lumpuh total.
“Lebih dari 2 bulan kami tidur dengan pelita dan nyala api di tungku api. Kalau siang hari kita bisa makan, bisa lihat sagu atau papeda yang menjadi makanan pokok kitorang di kampung. Tapi kalau malam, kitorang pake pelita saja untuk makan, kitorang susah,” ujar salah satu warga, Yakobus Efredire.
“Belum air bersih juga susah. Jadi guru-guru juga susah untuk betah ajar anak anak sekolah, mereka semua tidak belajar dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Rahmat yang merupakan teknisi kelistrikan PT. Wijaya Sentosa mengatakan, kerusakan genset disebabkan adanya masalah pada baterai mesin dan beberapa kabel yang putus digigit tikus.
“Saat ini kami masi menunggu bantuan aki untuk genset dan kami sedang menyambung beberapa kabel yang putus,” ujar Rahmat. (MW)