TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah XI Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, sesalkan kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate.
Dzulkifli Kalla Halang, salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi Unkhair Ternate, kepada tim Jagamelanesia.com, Minggu (2/5), menyampaikan bahwa TPID Kota Ternate terkesan menutup mata dan telinga saat masyarakatnya lagi kesulitan dalam pemenuhan ekonomi jelang lebaran.
Diketahui akhir-akhir ini kebutuhan dasar masyarakat akan mentega blueband dan telur ayam mengalami lonjakan harga yang sangat drastis di pasaran, bahkan sangat langka dan susah didapat.
“Hal ini membuat masyarakat Kota Ternate gelisah akan ketersediaan bahan dasar kue khususnya mentega dan telur. Apalagi ini sudah mendekati hari raya Idul Fitri 1442 H,” terangnya.
Pengurus ISMEI Wilayah XI pun angkat bicara terkait dengan kondisi ini. Pihak ISMEI meminta agar perlu adanya keseriusan dari PEMDA, DPRD, dan stakeholder di Kota Ternate untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kami juga menguji kinerja Walikota Ternate yang baru saja dilantik dengan program 100 hari kerjanya,” ungkap Dzulkifli.
ISMEI Wilayah XI menyayangkan sikap ketidaktahuan dan ketidakpahaman pihak TPID Kota Ternate sehingga tidak adanya langkah mitigasi dan kesiapan, serta tanggung jawab terhadap problem dasar saat ini.
Oleh karena itu, ISMEI Wilayah XI meminta TPID Kota Ternate, dalam hal ini stakeholder Pemda Kota Ternate, agar segera menuntaskan permasalahan tersebut dengan membuat Tim Satgas Ramadhan dan membongkar praktik di pasaran. Khususnya para praktik kartel yang dengan sengaja menahan atau menimbun barangnya sehingga mengalami kelangkaan.
Dzulkifli menambahkan, kalaupun hal tersebut menyangkut distribusi logistik dari luar daerah yang terkendala, maka diharapkan agar Pemda Kota Ternate mencari alternatif terbaik dalam waktu dekat ini.
Dzulkifli juga menyarankan agar pemerintah, dalam hal ini TPID Kota Ternate, secepatnya mengambil langkah dengan cara bekerja sama dengan daerah terdekat sebagai kepastian ketersediaan bahan pokok khususnya keperluan masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H. (ST)