TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – PT Antosim Lampung Pelayaran (ALP) mendatangkan satu unit kapal bekas buatan Jepang ke Kota Ternate Provinsi Maluku Utara.
Kapal tersebut diberi nama KM. Mutiara Ferindo III yang tiba di dermaga Pelabuhan A. Yani pada Kamis (29/4) sore dengan mengangkut puluhan penumpang dan kendaraan yang berlayar dari Surabaya ke Pelabuhan Dermaga A. Yani Ternate.
Manager PT ALP Cabang Ternate Provinsi Maluku Utara, Bambang Agus, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa satu unit kapal tambahan milik PT ALP ini merupakan kapal bekas buatan Jepang yang akan dioperasikan di perairan Ternate-Bitung. Hal tersebut dilakukan guna mempermudah masyarakat Maluku Utara dan masyarakat Bitung dari sisi transportasi laut.
“Ini sebagai bentuk kepedulian pihak PT ALP kepada masyarakat di bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri,” kata Bambang Agus, saat ditemui tim Jagamelanesia.com di Pelabuhan A. Yani Ternate, Kamis (29/4).
Bambang menuturkan, kedatangan satu unit kapal milik operator swasta tersebut tujuannya untuk bagaimana menambah rute penyeberangan Ternate-Bitung. Apalagi saat ini bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri pasti permintaan barang juga banyak.
“Intinya membantu masyarakat dan memudahkan masyarakat,” tuturnya.
Bambang mengatakan, dengan penambahan satu unit kapal ini maka sudah lima unit kapal yang beroperasi di Maluku Utara yang milik swasta.
Saat tim Jagamelanesia.com menyentil harga kapal yang dibeli pihak PT ALP, Bambang mengatakan dirinya tidak mengatahuinya. Bahkan kapasitas kapal baik penumpang maupun barang dan kendaraan dirinya tidak mengatahuinya.
“Harga kapal milik swasta yang didatangkan di Ternate ini saya tidak tahu. Kapasitas penumpang, kendaraan dan barang juga saya tidak tahu, yang jelas kapal ini ada dua lantai, lantai bawah untuk barang dan kendaraan, sementara di lantai dua untuk penumpang,” tuturnya.
Bambang menambahkan, dengan adanya tambahan armada ini diharapkan bisa bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Bambang meminta kepada Kementerian Balai Perhubungan Transportasi Darat (BPTD) agar bisa merangkul pihak swasta dan BUMN bagaimana membangun daerah dari sisi transportasi yang adil jangan sepihak, masyarakat butuh pelayanan yang baik jadi jangan pilih kasih.
“Jadi ini atas permintaan daerah. PT ALP tetap kuat. Intinya tujuannya untuk memajukan masyarakat dari sisa transportasi laut, apa yang diharapkan oleh masyarakat Malut dan kapal ini diprioritaskan pada pengangkutan logistik dan sebagainya untuk penumpang,” tambahnya. (As)
