TAMBRAUW, JAGAMELANESIA.COM – Forum Pemuda, Mahasiswa dan Masyarakat Adat Tambrauw Lawan Kekerasan di Tambrauw menagih salah satu hasil kesepakatan bersama untuk menarik Satgas TNI dari Distrik Fef, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat. Apabila kesepakatan tersebut tidak kunjung dipenuhi, maka masyarakat Tambrauw akan mengambil sikap tegas untuk mengeluarkan Satgas TNI dari Distrik Fef. Hal itu termuat dalam keterangan tertulis yang diterima jagapapua.com pada Senin (26/4).
Sebelumnya, telah diperoleh kesepakatan bersama dalam sebuah pertemuan yang dihadiri pihak terkait antara lain Bupati bersama Sekda Tambrauw, Ketua DPRD Tambrauw beserta anggota, Dandim 1810 Tambrauw, Kapolres Sorong bersama dengan tokoh masyarakat adat, tokoh pemuda dan mahasiswa Tambrauw pada 15 April 2021 lalu yang menyetujui desakan masyarakat untuk penarikan Satgas TNI dari Distrik Fef.
Pertemuan yang digelar di gedung DPRD Tambrauw tersebut telah menyepakati adanya penarikan Satgas TNI dari Distrik Fef dalam waktu satu minggu terhitung dari tanggal 15 April 2021 sampai tanggal 21 april 2021. Akan tetapi hingga kini belum dipenuhi oleh pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada hari ini (26/4), masyarakat Tambrauw kembali mendesak pemda setempat untuk mengosongkan pos TNI dari Distrik Fef.
Selain itu, Forum Pemuda, Mahasiswa dan Masyarakat Adat Tambrauw Lawan Kekerasan di Tambrauw juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Tambrauw untuk mengkonsolidasikan diri dan terlibat dalam penolakan kodim, koramil dan satgas di seluruh kabupaten Tambrauw apabila hasil kesepakatan tersebut tidak segera dipenuhi. (UWR)