MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari Papua Barat, Dr. Filep Wamafma, SH., M.Hum menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing atas kepercayaan yang diberikan kepada STIH Manokwari melalui kerja sama di bidang pendidikan hukum. Kerja sama tersebut merupakan langkah cepat dan tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di tanah Papua pada umumnya dan Polda Papua Barat secara khusus.
Dalam sambutannya, Filep Wamafma menyampaikan bahwa untuk membangun Papua bukan hanya dengan membangun otot seperti kebanggaan otot atau fisik bagi orang asli Papua. Misalnya seperti seorang atlet lari, tinju dan sepak bola pada umumnya, akan tetapi lebih penting adalah harus membangun otak.
Menurut Filep, dalam pengertian kebanggaan orang Papua adalah otot, tetapi antara otot dan otak harus saling mendukung. Hal tersebut dikarenakan dengan ilmu yang didapat akan sangat berguna untuk mengembangkan diri dalam segala bidang.
Menurut Wamafma, di tanah Papua ini belum ada inisiatif dari pimpinan untuk menyiapkan SDM. Sehingga apabila Kapolda Papua Barat menyiapkan rencana peningkatan kualitas SDM di institusi Kepolisian Polda Papua Barat, maka sebagai ketua perguruan tinggi dan juga sebagai senator Papua Barat, ia sangat mengapresiasi langkah tersebut yang juga diharapkan oleh masyarakat Papua.
“Sekali lagi saya apresiasi langkah yang diambil Kapolda dan jajaran untuk melakukan MoU bidang pendidikan hukum untuk menyiapkan SDM Kepolisian di masa yang akan datang. Kami (STIH Manokwari) mendukung 100 persen kerjasama ini,” ungkap Filep Wamafma saat memberikan sambutan, Senin (19/4).
Lebih lanjut, Wamafma menjelaskan bahwa STIH Manokwari merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta tertua di tanah Papua bersama dengan Uncen pada tahun 1960-an. Namun STIH Manokwari baru berdiri tahun 1975-an. Di tanah Papua terdapat tiga perguruan swasta tertua yaitu STIH Manokwari, Universitas Yapis Papua dan Universitas Otto Geisler Papua.
Menurut Wamafma, dalam perkembangan perguruan tinggi di Papua berbeda dengan perguruan tinggi dari daerah lainnya. Menurutnya perguruan tinggi di Papua disesuaikan dengan situasi. Bahkan rata-rata perguruan tinggi swasta di tanah Papua memiliki kategori sendiri, yaitu rata-rata orang tua mahasiswa adalah petani, buruh, nelayan dan pekerja swasta.
Dalam perkembangannya, Wamafma menyebutkan, STIH Manokwari secara hukum telah memenuhi syarat secara mutu dan juga memiliki sejarah khusus, sebab kontribusi TNI/Polri untuk tetap mendukung perkembangan STIH Manokwari hingga sekarang ini.
“Dari semua kriteria perguruan tinggi swasta kami sangat sehat, baik sehat secara akademik, sehat administrasi, sehat keuangan, dan sehat dalam memberikan perkuliahan dengan sarana prasarana penunjang yang terbilang baik. Bahkan penjaminan sistem mutu pendidikan kami di STIH Manokwari masuk dalam 10 besar untuk Indonesia bagian timur,” sebut Wamafma. (WRP)