TELUK BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Buah Langsat terlihat melimpah dan membanjiri sudut-sudut Kota Bintuni. Pasalnya, pada bulan April hingga mei mendatang merupakan musim panen bagi petani langsat. Tanaman Langsat termasuk tanaman yang berbuah setiap tahun khususnya pada bulan april dan mei.
Tanaman langsat banyak dijumpai di dataran Warkapi, Distrik Tanah Rubuh, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Tanaman yang satu ini memiliki buah yang lezat dan sangat manis. Panen langsat musim ini terbilang sangat melimpah hingga banyak petani buah langsat kesulitan mencari tempat berjualan di Kabupaten Manokwari.
Kondisi tersebut membuat Kota Bintuni menjadi sasaran tempat penjual langsat dari Manokwari untuk berjualan buah langsat. Selain itu, Bintuni juga bukan merupakan kota buah sehingga menjadi peluang tersendiri bagi para penjual buah langsat untuk menjajakan dagangannya.
Tim jagapapua.com menemui salah seorang mama Papua, ibu Adolpina Masakoda pada Jumat (16/4). Ibu Adolpina yang sedang berjualan buah langsat di Kota Bintuni mengatakan bahwa ia adalah seorang petani langsat yang memiliki kebun buah langsat di Warkapi, Distrik Tanah Rubuh, Manokwari.
“Kita panen buah langsat banyak, jadi kalau ke Manokwari di sana sudah banyak yang jual jadi mama kitorang datang jualan di Bintuni sini,” ujarnya saat ditanyai mengapa ia berjualan di Bintuni.
Ibu Adolpina berjualan buah langsat di pinggir jalan. Ia mengatakan buah langsat dibawa dengan mobil hingga tiba di Bintuni untuk kemudian dijual. Menurut Ibu Adolpina, harga satu tempat buah langsat adalah Rp. 50.000,- dan yang dibungkus kantong plastik seharga Rp. 30.000,- Ia menuturkan bahwa dirinya berjualan buah langsat untuk membantu keluarga membiayai sekolah anaknya.
“Mama kita bawah buah langsat dengan mobil Hilux putih ini. Baru kita jualan di Bintuni tapi di Bintuni tidak ada tempat jualan buah. Jadi mama kitorang jualan saja di pinggir jalan. Mama jualan begini untuk bantu bapak kasih sekolah anak di kota.” tambahnya. (MW)