MANGGARAI BARAT, JAGAMELANESIA.COM – Giat budidaya tanam sayuran hidroponik tengah digalakkan oleh para pemuda Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Dilansir Jagamelanesia.com, dari akun Facebook resmi Media Center Manggarai Barat, para pemuda yang tergabung dalam kelompok Karang Taruna Tunas Muda Desa Golo Bilas ini, memanfaatkan lahan tidur untuk budidaya tanaman hidroponik sebagai media baru dalam menanam berbagai jenis sayuran, Selasa (6/4).
Diketahui para pemuda ini bekerja sama dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Kelompok Karang Taruna Tunas Muda Golo Bilas mendapatkan pelatihan serta pendampingan terkait budidaya tanaman hidroponik, yang dinilai menjadi solusi utama dalam memenuhi kebutuhan sayuran di Labuan Bajo yang selama ini lebih banyak dipasok dari luar wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
Ketua Kelompok Karang Taruna Tunas Muda Desa Golo Bilas, Muhammad Rusli, menyampaikan, pengetahuan tentang tata cara budidaya tanaman hidroponik yang diperoleh selama masa pelatihan dan bimbingan merupakan ilmu baru yang perlu dipraktekkan ditengah masyarakat.
“Selain metode penanaman yang modern, tanaman hidroponik mampu dikembangkan di lahan yang tergolong sempit,” ungkap Rusli.
“Saat pelatihan, kita dapat ilmu baru terkait budidaya hidroponik, yang dimana sebelumnya kita tidak tahu sama sekali. Namun, dengan adanya pelatihan ini, kami dapat ilmu terkait dengan proses pembenihan, cara pemasangan pipa, sampai pada campuran nutrisi sayurannya, termasuk cara memindahkan ke wadah,” ujar Rusli.
Rusli mengatakan, pelatihan yang dimulai dari tanggal 29 Maret hingga 2 April yang lalu, banyak dimanfaatkan Kelompok Karang Taruna Tunas Muda untuk mempraktekkan ilmu yang diperolehnya. Hingga saat ini, kelompoknya telah menyelesaikan proses pembenihan tanaman hingga proses pemasangan jaringan pipa.
“Untuk jenis sayuran yang ditanam, antara lain sayur kangkung, sayur pokcay, dan sayur samhong,” ucapnya.
Rusli melanjutkan, saat ini progressnya sudah sampai pada instalasi jaringan airnya, sambil tanam benih pihaknya juga mulai merangkai pipa hidroponik.
“Untuk mesin pompa airnya, juga sudah diuji coba. Dari tiga green house, hanya satu yang sudah diuji coba dan sudah bisa dipakai, tinggal tunggu benihnya saja,” tuturnya.
Rusli berharap, dengan dikembangkannya tanaman hidroponik oleh kelompoknya ini, mampu memberikan dampak yang luas bagi masyarakat Manggarai Barat, khususnya memotivasi masyarakat untuk mengembangkan budidaya tanaman hidroponik di rumah masing-masing.
“Target kedepannya, budidaya tanaman hidroponik ini bisa membawa dampak yang positif bagi masyarakat Desa Golo Bilas, khususnya warga Marombok, karena memang selama ini banyak masyarakat yang fokusnya hanya pada budidaya sayur secara konvensional,” tutupnya. (ST)