KUPANG, JAGAMELANESIA.COM – Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Republik Indonesia, Bima Haria Wibisana, mengatakan, penerimaan guru P3K non PNS tahun ini akan dilakukan secara besar-besaran. Hal ini dikatakannya saat berkunjung ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (25/03).
Dilansir Jagamelanesia.com, dari situs resmi Pemda Kupang, Kepala BKN RI, dalam kunjungan kerja di Kab. Kupang, NTT, menyampaikan bahwa, dari 1,3 juta orang, alokasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk guru dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahun 2021, Pemerintah Pusat menerima 1 juta orang. Sisanya, 300.000 orang untuk pegawai umum.
“300.000 CPNS ini dibagi menjadi 179.000 untuk daerah, 119.000 untuk PNS, dan 70 untuk P3K. Dibagi lagi di Pusat 50% P3K dan 50% PNS,” jelasnya Bima.
Bima melanjutkan, saat ini baru 700 formatur yang terisi, sebagian besar lainnya belum terisi. Formatur yang belum terisi ini, dikarenakan masih menunggu usulan formasi dari daerah.
“Sebagian besar daerah di Indonesia belum memasukkan formasi. Hal ini yang memperlambat pelaksanaan CPNS. Banyak formasi yang kosong, sehingga masih menunggu formasi dari daerah,” tuturnya.
Untuk CPNS tahun 2021 belum diumumkan oleh Kemenpan RB, karena masih menunggu formasi-formasi yang belum masuk.
“Kemarin baru dilaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPR RI, dan untuk formasi dari seluruh Indonesia belum masuk semuanya,” katanya.
Dari hasil RDP dengan DPR RI tersebut, pihak BKN didesak agar segera berkoordinasi dengan daerah-daerah yang belum memasukkan formasi CPNS.
“Saat ini banyak sekali kekosongan. Pertanyaannya, kita mau menunggu yang lain atau kita segera umumkan?,” tanya Kepala BKN.
Kalau diumumkan saat ini, kasihan juga dengan daerah yang belum memasukkan formasi CPNS. DPR RI juga meminta untuk menunggu daerah yang belum memasukkan formasi CPNS.
“Untuk pengumuman formasi CPNS, hal yang dibutuhkan akan diumumkan oleh Kemenpan RB. Nanti Menpan yang akan mengumumkannya,” katanya singkat.
Bima pun memberikan jaminan, bahwa tahun 2021 akan ada seleksi penerimaan CPNS. Hal ini dikarenakan pada tahun 2020 kemarin, tidak ada seleksi penerimaan CPNS karena pandemi Covid-19.
“Jadi anggaran untuk seleksi CPNS tidak dialokasikan,” jelasnya. (ST)
