PUNCAK, JAGAMELANESIA.COM – Seorang anggota KKB Kalenak Murib nekat menembak mati anak seorang kepala suku yang sangat dihormati di wilayah Kabupaten Puncak, Papua. Tindakan ini membuat warga setempat murka dan mengusir anggota KKB keluar dari wilayah tersebut. Kasus pengusiran anggota KKB itu terungkap dari sebuah video yang beredar luas di media sosial baru-baru ini.
Selanjutnya, Kalenak Murib justru menebar ancaman baru. Kalenak Murib mengancam akan membunuh Bupati Puncak, Willem Wandik dan Wakil Bupati Pelinus Balinal bersama para ASN di kabupaten tersebut. Ancaman itu dikeleluarkan sehari setelah Kelenak Murib membunuh warga tersebut.
“Saya akan menembak mati semua ASN di Kabupaten Puncak. Saya juga akan menembak mati bupati kalau tidak mendukung perjuangan Papua merdeka,” ucap Kalenak Murib seperti dikutip dalam video tersebut.
Kalenak Murib mengeluarkan ancaman tersebut diantaranya melalui WhatsApp pada Sabtu (28/5/2022). Selain itu, Kalenak Murib juga mengancam menembak mati Kepala Desa, TNI/Polri serta warga sipil rambut lurus maupun orang asli Papua di Puncak.
Menanggapi hal itu, Bupati Willem Wandik mengatakan bahwa KKB telah banyak membuat keresahan di wilayah Puncak. Menurutnya, kehadiran Kalenak Murib di Ilaga kemudian masuk ke Sinak telah telah banyak menelan korban nyawa dan membuat kehancuran yang luar biasa seperti membakar rumah warga hingga bangunan sekolah.
Ia menyatakan, tindakan Kelenak Murib bukan lagi untuk perjuangan Papua merdeka seperti yang didengungkannya, melainkan murni tindakan kriminal karena telah menghilangkan banyak nyawa termasuk orang asli Papua.
Sedangkan menurutnya, sebelum kehadiran Kalenak Murib, situasi kamtibmas berjalan aman dan kondusif. Aktivitas pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan kegiatan masyarakat setempat berjalan normal.
“Sejak kehadiran Kalenak Murib sudah 5-10 warga sipil, TNI/Polri dan TPNPB-OPM, yang dibunuh dan ditembak mati,” ujar Wandik dikutip dari papua inside, Selasa (31/5/2022).
Wandik menambahkan, KKB di Papua kini merupakan gerombolan yang hanya mengatasnamakan kemerdekaan Papua untuk memuluskan tindakannya. Diantara buktinya KKB telah banyak membunuh warga sipil termasuk OAP hingga tenaga kesehatan.
Wandik juga telah menemui Kepala Suku Kabupaten Puncak Nicolaus Hababa usai membakar mayat warganya. Ia menyebut Nicolaus telah menyampaikan pesan kepadanya bahwa warganya mati bukan dibunuh TNI/Polri tapi dibunuh oleh Kalenak Murib sambil mengucapkan,” Oleh karena itu, kami semua akan keluar dari Puncak. Ko sendiri hidup disini,” ujar Nicolaus Hababa.
Oleh sebab itu, Wandik juga mengimbau kepada warga setempat untuk tetap waspada dan tidak mengikuti tindakan KKB.
“Kalau ikut dengan dia pasti semua orang akan mati, karena nyawa ini tak ada dijual di toko. Nyawa ini hanya Tuhan yang berikan kepada kita. Biarkan Kalenak Murib berjuang seorang diri,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati Wandik juga meminta kepada pihak Kepolisian untuk meningkatkan status Kalenak Murib masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Hal ini karena tindakan Kalenak Murib telah termasuk dalam tindakan kriminal. (UWR)