BerandaPendidikanMenepis Tudingan; Ini Penjelasan Kepsek SMAN 2 Halsel, Maluku Utara

Menepis Tudingan; Ini Penjelasan Kepsek SMAN 2 Halsel, Maluku Utara

HALMAHERA SELATAN, JAGAMELANESIA.COM – Tudingan yang kurang menyenangkan yang dialamatkan, kepada Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), terkait penyalahgunaan wewenang ini dinilai tidak berdasar.

Pasalnya tudingan penyalahgunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan serta ketidak terbukaan terkait dengan pelaksanaan Asesmen Nasional, sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh salah satu Media Online, yakni lidijournal.id yang ditayang pada Rabu 13 Oktober 2021, sekiranya jam 13.14.00 WIB, di duga tidak memiliki sumber yang jelas dan serta pemberitaannya pun tidak berimbang.

Kepsek SMAN 2 Halsel, Maryati, saat dikonfirmasi tim jagamelanesia.com, via telepon seluler, Kamis (14/10), menepis tudingan yang dialamatkan kepada dirinya tersebut. Ia menyampaikan bahwa tudingan sebagaimana yang dipublikasikan oleh salah satu media online tersebut tidak benar adanya.

“Untuk Dana BOS kata Maryati, kita gunakan sesuai dengan Petunjuk teknis (Juknis) penggunaan Dana BOS itu sendiri, sehingga ini tidak mungkin ada penyalahgunaan anggaran, sebab dalam Juknis sudah ada pos-pos penggunaan Dana BOS yang telah diatur sedemikian rupa.

Jadi hal yang sangat tidak wajar jika ada penyalahgunaan anggaran, sebagaimana yang dituduhkan tersebut,” ujarnya.

Dikatakan tudingan yang dialamatkan ke dirinya ini, diduga ada pihak-pihak tertentu yang tidak senang dengan posisinya sebagai Kepala Sekolah saat ini. Olehnya itu selaku pimpinan dirinya dapat memaklumi, segala tudingan yang dialamatkan kepadanya tersebut.

Namun yang ia sesalkan, kenapa pihak yang menerima informasi tersebut dalam hal ini pihak Media Online, tidak meminta penjelasan atau pun keterangan darinya sebelum informasi itu dipublikasikan, sehingga pemberitaan pun bisa berimbang dan tidak merugikan satu pihak, hal ini dikarenakan menyangkut dengan nama baik seseorang,” terangnya.

Meski begitu Maryati, mengaku tidak mempersoalkan siapa ataupun media apa yang mempublikasikan berita terkait dirinya tersebut, baginya itu sah-sah saja sebagai pejabat publik, yang pastinya akan ada tudingan-tudingan miring yang dialamatkan padanya.

Selain itu ia juga mengaku telah mengetahui sumber yang memberikan informasi miring kepada media tentang dirinya. Itu hak mereka yang pastinya saya juga punya hak untuk menjawab semua tudingan tersebut,” tegasnya.

Semetara untuk Asesmen Nasional, kata Maryati, bukan tidak ada keterbukaan informasi sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, akan tetapi ini terkait dengan ketersediaan fasilitas seperti laptop dan serta fasilitas penunjang lainnya. Dalam pelaksanaan Asesmen Nasional, setiap sekolah dituntut memiliki fasilitas yang memadai, seperti laptop, jaringan internet dan lain-lain namun fasilitas ini tidak dimiliki oleh SMAN 2 Halsel,” ungkapnya.

Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk mendapatkan fasilitas yang memadai, guna memenuhi tuntutan Asesmen Nasional dimana SMAN 2 Halsel, sendiri telah ditetapkan sebanyak 45 siswa peserta Asesmen oleh pemerintah pusat, termasuk mengajukan permohonan ke pihak operator Dikejar Malut. Namun pengajuan ke pihak operator Provinsi sebagai pemesan alat-alat penunjang Asasmen via SIPLA, hingga memasuki jadwal pelaksanaan Asasmen, alat-alat tersebut belum terkonfirmasi dari operator Provinsi ke pihak SMAN 2 Halsel.

Untuk itu, agar pihah SAMA 2 Halsel, tetap melaksanakan Asasman Nasional, maka pihak Dikjar memerintahan agar pihak SMAN 2 Halsel, sesegera mungkin mencari sekolah yang memiliki fasilitas penunjang pelaksanaan Asasmen yang mempuni, agar dapat melaksanakan Asasman Nasional dimaksud.

Sehingga dari 45 siswa peserta Asesmen, pihaknya melalui rapat dewan guru disepakati untuk di ambil 15 orang untuk mengikuti uji coba kelayakan, sesuai dengan ketersediaan fasilitas di SMPN 6 Labuha namun setelah dikomunikasikan, pihak penyediaan fasilitas menyampaikan bahwa ketersediaan fasilitas yang bisa digunakan hanya 10 unit, dikarenakan 5 unit sedang mengalami gangguan ITE dan tidak bisa digunakan,” imbuhnya.

Olehnya itu, pihaknya kembali memutuskan pada rapat dewan guru dan hasilnya 10 siswa di ikut sertakan dalam uji coba kelayakan pada Asesmen Nasional, disesuaikan dengan ketersediaan fasilitas sebagaimana disampaikan pihak penyedia fasilitas itu sendiri.

Dilain sisi rentang jarak antara Kayoa dan Bacan, juga menjadi kendala dalam proses pelaksanaan Asesmen Nasional, pertama menempuh jarak yang cukup jauh dan memakan waktu kurang lebih 5 jam. Dan angkutan yang digunakan pun hanya angkutan umum, yakni Speed Boat yang berkapasitas kecil, ditambah lagi cuaca pada saat itu kurang mendukung, belum lagi ketika di Labuha harus mengontrol penuh peserta Asesmen, yang merupakan anak didik SMAN 2 Halsel itu sendiri.

Selain itu kita juga memilik anggar yang terbatas, karena yang diharapkan hanyalah Dana BOS, sementara tidak semua Dana BOS diperuntukkan untuk anggaran Asesmen Nasional, sebab Dana BOS sudah memiliki pos-pos tersendiri sebagaimana yang telah diatur pemerintah sesuai dengan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) BOS.

Jadi pada intinya bukan tidak ada keterbukaan informasi, akan tetapi 10 orang siswa yang dibawa tersebut ini diputuskan melalui rapat bersama dewan guru, sehingga saya menduga orang yang menyampaikan informasi ke media online sebelumnya, tidak hadir dalam rapat bersama dewan guru.

Maryati, menambahkan jika kita bicara terkait keterbukaan informasi, maka jauh sebelum saya ditunjuk selaku Kepsek SMAN 2 Halsel, banyak informasi terkait pengelolaan menenejemen Sekolah ini cukup tertutup, salah satunya yakni pengelolaan uang BP3 pada SMAN 2 Halsel, bahkan dalam Internal kita pun tidak kita ketahui dimana dan dikemanakan uang BP3 tersebut.

Lebih lanjut Maryati, menjelaskan bahwa masi banyak hal yang harus benahi di SMAN 2 Halsel, dikatakan saya juga baru ditunjuk sebagai Kepsek kurang lebih 7 bulan, dimana sebelumnya saya menjabat selaku Wakasek kurikulum di SMAN 2 Halsel.

“Jadi kalau mau ada keterbukaan mari kita sama-sama terbuka, sebab saya sudah cukup terbuka terkait dengan informasi Sekolah, sejak saya ditunjuk sebagai Kepsek,” tutupnya.(ST).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru