PULAU TALIABU, JAGAMELANESIA.COM – Pernyataan Kepala BPPKAD Kabupaten Pulau Taliabu, Irwan Mansur, menuai kritikan keras dari salah satu Pemerhati Sosial Maluku Utara, Kamis (10/6).
Kepada tim jagamelanesia.com, salah satu Pemerhati Sosial Maluku Utara, Ariani La Abu, mengatakan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Kepala BPKAD Pulau Taliabu tersebut merupakan suatu kritikan langsung dari dalam tubuh Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu.
Menurut Ariani, penerimaan pegawai di setiap dinas tidak melihat latar belakang calon pegawai dan jobdesk yang dibutuhkan dinas terkait atau tidak ada pelatihan yang dilakukan untuk pengembangan softskill pegawai di lingkungan Pemerintahan Pulau Taliabu.
Ariani melanjutkan, Pemerintah Pulau Taliabu harusnya lebih fokus pada pengembangan SDM generasi penerus Kabupaten Pulau Taliabu, terutama pemerintah bisa memberikan beasiswa S2 dan S3 untuk putra-putri Pulau Taliabu yang ingin melanjutkan studi di setiap tahunnya.
“Jika pemerintah takut anggarannya tidak tepat sasaran, pemerintah bisa memberikan beasiswa tersebut dengan syarat-syarat tertentu, seperti kontrak kerja setelah lulus studi biar lebih efektif,” ujarnya.
Ia juga merasa prihatin karena selama dirinya menjabat sebagai Ketua PB FORMMALUT pada periode 2017-2019, mahasiswa Pulau taliabu yang melanjutkan studinya di Jabodetabek tidak pernah diberikan sentuhan oleh Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu, padahal para SKPD Pulau Taliabu selalu punya agenda di Jakarta setiap bulannya.
“Mereka tidak pernah bertegur sapa dengan mahasiswa. Jika pemerintah benar-benar serius dalam pembangunan daerah, harusnya mereka fokus untuk pengembangan SDM, sebab suatu daerah tidak akan mempunyai peradaban jika tidak dimulai dari pengembangan SDM-nya,” tuturnya. (ST)
