TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – Generasi Muda Wasile (Gema Wasile) mempersoalkan kinerja CSR PT. Maha Karya Hutan Indonesi (MHI). Pasalnya sejak dibentuk pada tahun 2019 hingga sekarang, kinerja CSR PT. MHI dinilai buruk dan tidak tepat sasaran.
Ketua Umum Gema Wasile, M. Taufik Buli, S.Sos, kepada tim jagamelanesia.com, Sabtu (5/6), menyampaikan bahwa kinerja pihak CSR PT. MHI sangat bobrok. Hal tersebut dapat dilihat dari metode pengelolaan CSR yang tidak tepat sasaran dan tanpa ada pengkajian maupun manajemen yang baik dari tim CSR yang dibentuk oleh PT. MHI.
“Padahal PT. MHI telah menguasai hutan yang luas wilayah konsesinya mencapai 3 wilayah geografis kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur, yakni Kecamatan Wasile Utara, Wasile Tengah dan Wasile Timur,” ungkapnya.
“Tim CSR harus mampu berperan sebagai fasilitator atau jembatan penghubung antara perusahan dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya dengan masyarakat,” sambungnya.
Untuk itu, lanjut Taufik, CSR harus mampu menampung semua persoalan yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dari situlah program CSR digagas dan dilaksanakan, hal tersebut telah ditegaskan dalam Undang-Undang PT Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74.
Taufik menegaskan, agar pihak perusahaan segera mengevaluasi dan memperbaiki komposisi tim CSR-nya, baik dari segi struktural maupun program mereka.
“Kami tidak main-main, ini merupakan bentuk fungsi kontrol yang kami jalankan dan akan tetap kami pressure ketika tidak ada niat baik dari pihak perusahan PT. MHI,” tegasnya. (ST)