BINTUNI, JAGAMELANESIA.COM – Kartu rujak menjadi salah satu permainan yang digemari oleh hampir seluruh kalangan masyarakat di Bintuni. Adanya kondisi pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang memelihara keharmonisan dan hubungan sosial dalam bermasyarakat. Kartu rujak menjadi jenis permainan baru berupa kartu berbentuk segi empat.
Salah seorang anak bernama Aseria, bandar kartu rujak menjelaskan bahwa kartu rujak memiliki beraneka gambar buah yang masing-masing buah tidak memiliki nama sebenarnya dan diberikan nama julukan sesuai bentuknya.
“Contoh kartu yang bergambar jeruk diistilahkan Jokowi, kartu yang bergambar anggur diberi nama mabuk yaa. Ada-ada saja istilah nama dari permainan yang satu ini,” ujarnya saat ditemui jagapapua.com pada Senin (17/5).

Ia mengatakan, permainan ini memiliki jumlah kartu sebanyak 56 kartu dengan berbagai karakter gambar seperti jeruk, anggur, mangga, dan beberapa buah lainnya. Menurutnya, permainan ini digemari semua kalangan usia dari yang tua, muda hingga anak-anak sehingga menjadi tren saat ini di Kota Bintuni selain togel.
Saat ini, permainan kartu rujak dapat dijadikan permainan dengan menggunakan uang. Kisaran uang yang digunakan tergantung dari modal yang dimiliki. Akan tetapi, permainan ini juga dapat dimainkan tanpa menggunakan uang.
Aseria menjelaskan, permainan kartu rujak dimainkan oleh enam orang. Kemudian sisa kartunya dijadikan kartu gale dan dengan dicabut dengan sebutan nama samaran sebagai contoh jeruk disebut Jokowi, anggur disebut mabuk.
“Yaa.. sekarang anak usia sekolah menyebut buah jeruk dengan nama Jokowi, anggur, namanya mangga, nangka disebut budeh, sirsak disebut abang, pepaya di sebut bibir,” jelasnya.
Dalam permainan tersebut, menurutnya terdapat beberapa istilah selain kartu rujak, ada nama julukan dari buah, ada kalimat tahan yang artinya salah satu pemain memiliki kartu main yang akan dibuang dengan kartu berikutnya. Kemudian ada juga BB artinya barang bukti dan game atau selesai permainannya. (MW)