MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Panitia Musyawarah Besar (Mubes) 1 Biak tingkat Provinsi Papua Barat menggelar rapat kedua dengan topik sosialisasi agenda Mubes 1 Biak Papua Barat yang direncanakan berlangsung pada tanggal 27 hingga 29 Mei 2021 mendatang.
Ketua panitia Mubes 1 Biak Papua Barat, Dr. Filep Wamafma, SH., M.Hum menyatakan bahwa rapat tersebut bersifat umum bagi kawasa (read: banyak orang) Biak di dalam dan luar Papua Barat. Pertemuan itu bersifat umum agar siapapun dapat mengeluarkan saran dan pendapat sebagai langkah awal guna suksesi agenda Mubes suku Biak di Provinsi Papua Barat.
Perwakilan Mananwir Keret, Mananwir Bar Mnukwar, Binsyowi, Kabor, dan tokoh intelektual Biak serta tokoh agama turut mengambil bagian dalam rapat tersebut yang berlangsung di aula kampus Sanggeng Manokwari, Sabtu (1/5/2021).
Untuk memudahkan kawasa Biak di 12 kabupaten dan 1 kota se-Papua Barat hadir dalam pertemuan tersebut, panitia Mubes menyediakan sarana komunikasi melalui zoom meeting secara langsung dan dibuka umum guna menyerap masukan dalam mendukung pelaksanaan Mubes tersebut.
“Kita buka pertemuan ini secara umum kepada kawasa Biak di tanah Papua agar mendapat masukan sebagai bahan untuk kita sukseskan agenda Mubes Suku Biak,” ungkap Ketua Panitia Mubes Biak Papua Barat, Filep Wamafma.
Sebelumnya, Filep memberikan kesempatan kepada kepala suku besar Biak di tanah Papua, Y. Yarangga di Biak Numfor Papua melalui sekretaris atau manfasfas untuk memberikan pengarahan umum terkait rencana Mubes 1 Biak Papua Barat. Y. Yarangga menyampaikan bahwa dirinya mendukung Mubes Biak tingkat Provinsi Papua Barat tahun 2021 yang akan segera dilaksanakan.
Dukungan yang sama disampaikan oleh kepala suku Biak di Kabupaten Sorong, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Kota Sorong, Raja Ampat dan Kabupaten Manokwari selaku tuan rumah. Termasuk kawasa Biak yang hadir secara langsung dalam Mubes tersebut.
Filep Wamafma yang juga merupakan Manfasfas Byak Bar Mnukwar mengatakan, Mubes Biak bukan untuk mendukung kepentingan siapapun dalam politik, namun murni untuk kepentingan kesukuan Biak di Papua Barat. Menurutnya, ketika tidak ada pergerakan dalam pelaksanaan mubes, maka kekompakan dan istilah KOBEOSER akan hilang dari suku Biak di daerah ini.
Lebih lanjut, selaku ketua panitia Mubes yang dipercayakan bersama panitia inti dalam kegiatan, Filep berterima kasih kepada semua pihak yang telah mengambil bagian dalam rapat.
“Perwakilan kepala suku di kabupaten dan kota se-Papua Barat maupun insos kabor dan kawasa yang ikut zoom meeting mendukung penuh agenda Mubes, sehingga kita tetap melaksanakan agenda ini,” ungkap Wamafma.
Sementara itu, Kepala suku Biak Bar Mnukwar Petrus Makbon, SH menyatakan bahwa sebagai tuan rumah dirinya sangat mendukung. Namun ia berharap Mubes Biak kali ini harus lebih baik dari mubes sebelumnya.
Sementara itu, Boy Baransano, salah satu mambri di Sanggeng Manokwari mengatakan, Mubes ini harus menjadi sesuatu yang dapat menyatukan orang Biak di daerah Papua Barat. Kemudian Metuzalak Awom berpendapat bahwa Mubes juga harus melahirkan sesuatu yang melindungi orang Biak dari segala ancaman kriminal, sehingga orang Biak tidak menjadi korban namun menjadi berkat bagi orang lain.
Ronald Mambiuew, salah satu mambri yang juga merupakan aktivis anak jalanan di Papua Barat ini mendukung penuh agenda mubes Biak yang sudah dilaksanakan dan diinisiasi oleh mambri Filep Wamafma.
“Konsep yang sudah dibangun oleh senator sudah sangat tepat untuk menyatukan kami orang Biak, sehingga kami dukung penuh pelaksanaan mubes ini,” ujar Mambieuw.
Dengan mendapat masukan dari kawasa Biak, maka secara kesukuan tentu mendapat titik terang dan dukungan dari kawasa Biak untuk pelaksanaan Mubes Biak tahun 2021. (WRP)