TERNATE, JAGAMELANESIA.COM – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku Utara mengantisipasi kenaikan inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Berdasarkan pantauan selama 5 tahun terakhir, disetiap momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) inflasi Provinsi Maluku Utara selalu menunjukkan kenaikan tak terkecuali di Hari Raya Idul Fitri.
Untuk mengantisipasi kenaikan inflasi menjelang HBKN pada hari Jum’at,
23 April 2021, Tim Pegendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan rapat koordinasi. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba.
Inflasi pada periode Maret 2021 sebesar 1,37% (yoy), dengan lima komoditas penyumbang inflasi tertinggi, yakni cabai rawit, tomat, ikan malalugis, cabe merah, dan buah naga. Sebagian besar komoditas tersebut menjadi pendorong laju inflasi berulang, terutama pada momen HBKN.
Terdapat empat isu utama yang menjadi concern dalam upaya pengendalian inflasi TPID Provinsi Maluku Utara yaitu:
(1) Mengurangi ketergantungan Maluku Utara akan supply dari luar daerah
(2) Mitigasi resiko lonjakan demand komoditas pangan strategis di daerah pemasok yang dikhawatirkan akan mengurangi supply ke Maluku Utara
(3) Antisipasi peningkatan demand komoditas pangan strategis dari wilayah Maluku Utara yang bersumber dari permintaan korporasi dengan adanya progress pembangunan smelter yang pesat dibeberapa wilayah
(4) Peningkatan produktivitas sektor pertanian khususnya padi, sayuran, dan hortikultura di Provinsi Maluku Utara.
Menyikapi beberapa isu tersebut, TPID Provinsi Maluku Utara berkomitmen untuk
mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
- Mendorong implementasi Kerjasama Antar Daerah (KAD), terutama dengan provinsi
- Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Jawa Timur selaku daerah pemasok
utama ke Maluku Utara. Mengintensifkan upaya pemantauan ketersediaan pasokan pangan strategis di pasar tradisional dan pasar modern selama periode HBKN - Mengimbau kepada masyarakat Maluku Utara untuk bijak dalam berbelanja sesuai
kebutuhan dengan tidak berbelanja berlebihan, mengingat adanya kecukupan barang kebutuhan pokok masyarakat.
Sebagai upaya mitigasi resiko tekanan inflasi dalam jangka menengah-panjang, TPID Provinsi Maluku Utara akan fokus dalam dua strategi utama yaitu secara konsisten menjalankan program-program peningkatan produktivitas sektor pertanian dan membangun sinergi kerjasama antar Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara.
Rapat koordinasi TPID Provinsi Maluku Utara dilaksanakan di Ruang Maitara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pejabat instansi terkait. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara. (Ano)