MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Seorang pemuda berinisial YM di Manokwari tewas setelah sekitar 30 massa gabungan melakukan penyerangan dengan membawa alat tajam. Massa sempat melakukan pengejaran terhadap YM yang melarikan diri ke Kompleks Mulyono pada Minggu (18/4) pukul 08.05 WIT.
Penyerangan massa dipicu setelah YS yang sedang dalam keadaan mabuk akibat mengonsumsi miras melakukan pelemparan terhadap dua mahasiswi pengendara motor di pertigaan Bumi Marina. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Papua Barat, Adam Erwindi saat dikonfirmasi tim jagapapua.com pada Minggu (18/4).
“Pada sekitar pukul 07.50 WIT ada dua mahasiswi pengendara sepeda motor dari arah Bumi Marina dengan tujuan Amban. Sesampainya di pertigaan Bumi Marina (ATM BNI), YM cs yang sedang mengkonsumsi miras melakukan pelemparan kepada kedua mahasiswi tersebut. Atas kejadian pelemparan mahasiswi tersebut melaporkan ke keluarga dan teman-temannya,” ujarnya.
Erwindi menuturkan bahwa pada pukul 08.05 WIT, sebanyak sekitar 30 orang gabungan dengan membawa alat tajam segera melakukan penyerangan terhadap YM Cs. Massa kemudian melakukan pengejaran dan pemukulan terhadap YM hingga masuk ke Kompleks Mulyono.
“Setelah 30 orang massa gabungan, selanjutnya masyarakat Kompleks Mulyono sekitar jam 09.33 melakukan pemalangan Jalan dan melakukan pembakaran sebuah sepada motor jenis Honda Supra yang dipakai oleh oknum pelemparan,” jelasnya.
Menurut Erwindi, pada pukul 10.00 WIT anggota Pos Wariori dengan Polsek Amban yang dipimpin oleh Kapolsek Amban, Iptu Juman Simanjuntak tiba di TKP dan melakukan pembukaan jalan. Selanjutnya, pada pukul 10.10 WIT warga dari Kompleks Mulyono mendengar informasi bahwa korban meninggal dunia sehingga jalan dipalang kembali.
Menurut pantauan tim jagapapua.com, pemalangan jalan masih dilakukan warga kompleks hingga pukul 11.00 WIT dan anggota kepolisian masih berjaga di TKP untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut, Erwindi menjelaskan bahwa Polda Papua Barat telah mengerahkan brimob dan Polres Manokwari yang dipimpin Karo ops Polda, Kombes Tri Admojo dan Dansat Brimob Kombes Pol Semi.
Kabid Humas Kombes Adam Erwindi meminta kedua pihak agar menahan diri dan mempercayakan pihak kepolisian menangani kasus tersebut.
“Tidak boleh ada provokator yang mengambil momen ini untuk membuat rusuh Manokwari, mari sama-sama kita jaga Manokwari,” jelasnya. (Rolly)
