MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Di sela-sela kesibukan sebagai seorang mahasiswi studi akhir di STIH Manokwari, Natalia Dowansiba memanfaatkan waktu luangnya membawa hasil kebun berupa buah langsat untuk dijual ke Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Hal ini menunjukkan kemandiriannya sekaligus untuk mendukung keperluan tugas akhirnya.
Di bawah gazebo di halaman kampus STIH Manokwari, Rabu (14/5/2025), Natalia Dowansiba berbincang santai dan menyampaikan bahwa hasil kebunnya sangat berlimpah. Akan tetapi untuk berjualan di Manokwari harganya sedikit menurun karena buah langsat dan rambutan juga sedang melimpah.
Menurutnya, untuk bisa memenuhi permintaan dari masyarakat khususnya di Kota Sorong, Natalia bersama keluarga dan salah satu rekan sesama mahasiswi Devika Maidodga membawa buah-buah langsat tersebut menumpang kapal putih dari Manokwari ke Sorong untuk dipasarkan disana.
Soal mekanisme penjualan, Natalia mengatakan bahwa mereka berjualan di emperan toko di Sorong selama 3 hari dan bisa mendapat keuntungan. Soal hasil dari berjualan, Natalia mengatakan keutungannya cukup besar dan berlipat dari 8 keranjang buah.
Dari ceritanya, Natalia yang merupakan mahasiswi studi akhir ini mengaku bahwa memiliki bantuan pendidikan atau beasiswa kuliah di STIH, namun di semester akhir ia memerlukan tambahan biaya, maka ia memanfaatkan waktu yang ada untuk berjualan hasil kebun keluar Manokwari.
“Saya bersyukur dibantu oleh bapak Ketua STIH dengan beasiswa dari semester 1 sampai 8 dan kuliah gratis, namun kebutuhan studi akhir ini sangat besar sehingga saya menggunakan kesempatan yang ada dan membawa hasil kebun berjualan ke Sorong. Dan puji Tuhan hasil jualan itu saya bisa manfaatkan untuk menambah biaya studi akhir ini,” ungkap Natalia.
Mahasiswi yang disapa Natex ini mengatakan bahwa berjualan tidak perlu ragu karena disitulah ia belajar bagaimana memanfaatkan peluang dalam berdagang dengan hasil kebun yang belimpah tanpa harus bergantung sepenuhnya kepada orang tua.
“Saat ini saya sudah di Manokwari dan sekarang fokus di penyusunan studi akhir dan sambil menunggu hasil buah yang saat ini akan siap panen untuk ada waktu bisa berjualan lagi ke Biak,” kata Natalia. (WRP)