JAYAPURA, JAGAMELANESIA.COM – Sebanyak 1.700 warga dari 13 kampung menyelamatkan diri ke Distrik Ilaga, Puncak, Papua. Ribuan warga tersebut mengungsi sementara untuk mengamankan diri karena merasa khawatir menjadi korban kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan aparat TNI/Polri. Hal itu disampaikan oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D. Fakhiri pada Kamis (3/6) di Jayapura.
“Memang ada 1.700 warga yang mengungsi di Ilaga, tapi menurut saya mereka bukan mengungsi, tetapi hanya mengamankan diri untuk sementara,” ujarnya seperti dilansir dari Kompas (3/6).
Situasi Kamtibmas yang terganggu di wilayah Kabupaten Puncak Papua telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Menurut Fakhiri, KKB menjadikan perkampungan warga untuk memasok dan memenuhi kebutuhan logistik mereka dan menyebabkan gangguan keamanan bagi warga sekitar.
“Mereka ini mengamankan diri dari gangguan KKB wilayah puncak. KKB biasa menjadikan perkampungan warga sebagai tempat untuk mengumpulkan logistik mereka,” jelasnya.
Fakhiri menyampaikan, aparat TNI/Polri terus berjaga dan siap siaga untuk mengamankan beberapa titik strategis guna membentengi warga dari gangguan KKB. Hingga kini, menurutnya sebagian warga telah kembali ke kampungnya masing-masing. Selain itu, warga juga meminta difasilitasi untuk kembali ke kampungnya demi keamanan untuk kembali mengurus sawah dan ternak yang sempat ditinggalkan. (UWR)
