MANOKWARI, JAGAMELANESIA.COM – Almarhum Frengky Wambrauw, S.H., M.H menghembus nafas terakhir di kabupaten Nabire, Papua Tengah dikarenakan sakit yang dideritanya. Tangisan pecah terlihat dari anak-anak dan istri almarhum saat mengantar ke tempat pemakaman umum (TPU) di Samabusa Kampung, Kamis (25/4/2024).
Ketua STIH Manokwari, Dr. Filep Wamafma, S.H., M.Hum., C.L.A saat mendapat kabar duka atas meninggalnya Frengky Wambrauw merasa sangat terpukul. Ia tak menyangka begitu cepat almarhum pergi untuk selamanya.
“Sebagai manusia yang tercipta dari Tuhan tentu saja menjadi kodrat yang mulia namun tidak bisa dipungkiri bahwa ketika Tuhan hendak berperkara lain untuk mengambil umatnya dari muka bumi ini, maka siapapun manusia tidak akan mampu menggagalkan rencana Tuhan,” ungkap Filep Wamafma.
“Selamat jalan almarhum Frengky Wambrauw. Dedikasimu selama pengabdian menjadi seorang Dosen (guru) bagi generasi emas di tanah Papua ini akan dikenang sepanjang masa,” sambungnya.
Sosok almarhum Frengky Wambrauw semasa hidupnya menghabiskan waktu sebagai dosen sekaligus sebagai seorang pengacara yang bergabung dalam pengurus Peradi kabupaten Manokwari.
Kepergian almarhum Frengky Wambrauw meninggalkan 6 orang anak yakni 4 perempuan dan 2 laki-laki serta seorang istri. Kepergian almarhum sangat memukul hati keluarga besar baik yang ada di kabupaten Nabire, Manokwari dan Biak serta handai tolan dimana saja.
Nampak di rumah duka isak tangis keluarga dan anak-anak haru, sebab kehilangan sosok Frengky Wambrauw yang sangat berjasa dalam keluarga besar maupun Jemaat GKI Marthen Luter Samabusa, Nabire. Bahkan saat mengantarkan jenazah almarhum ke TPU, anak dan istrinya pingsan melepas kepergian sosok suami dan ayah.
Setelah dilakukan pemakaman, pihak keluarga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari, terutama kepada Dr. Filep Wamafma yang telah memerintahkan untuk menanggung semua biaya pemakaman.
Bahkan selama almarhum jatuh sakit juga ditanggung oleh Filep Wamafma untuk biaya berobat dengan harapan almarhum bisa sembuh dan melaksanakan aktivitas kerja sebagai dosen. Namun apa boleh buat takdir Allah lebih berkuasa untuk umat manusia. (WRP)