NDUGA, JAGAMELANESIA.COM – Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap III Ndugama Darakma Pimpinan Komadan Batalion Alguru, Armi Tabuni membakar Bendera Merah Putih di Markas Alguru, Nduga, Papua. Aksi pembakaran bendera Merah Putih tersebut dilakukan pada Senin (31/5).
Bendera Merah Putih itu diketahui dipasang di batas wilayah di Kabupaten Nduga Papua sebagai penanda wilayah NKRI. Hal itu disampaikan melalui siaran pers Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, Kamis (3/6).
“Pasukan Setan Teroris NKRI TNI-POLRI memasang Bendera Merah Putih dikelilingi Kuburan Pahlawan Nasional TPNPB-OPM Jenderal Daniel Yudas Kogeya. Namun Bendera Merah Putih tersebut diturunkan dan dibakar oleh Pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama Darakma Pimpinan Komadan Batalion Alguru Armi Tabuni. Peristiwa ini terjadi Hari ini Tanggal 31 Mei 2021 pukul 2:30 Waktu lokal Ndugama,” tulisnya.
Dalam laporannya, Armi Tabuni mengatakan bahwa bendera kelompoknya yang seharusnya berkibar di wilayah tersebut. Ia menyatakan dirinya dan kelompoknya sangat membenci Bendera Merah Putih. Ia menegaskan, pasukan TPNPB-OPM Kodap III telah siaga satu dan siap menghadapi pasukan TNI.
“Armi Tabuni bersama pasukan khusus TPNPB OPM sudah siaga satu atas kedatangan pasukan teroris Indonesia, yaitu militer dan polisi Indonesia. Kami sudah ketahui bahwa kelemahan Pemerintah Indonesia selalu mengirim Pasukan Teroris NKRI TNI-POLRI ke lapangan itu manusia biasa bukan dia kirim setan yang kami tidak bisa bunuh, tidak. Pasti kami tembak mereka mati juga karena orangnya itu-itu saja, namun mengirim ke Papua selalu ganti nama kesatuan dengan pakaian saja diganti terus,” tambahnya.
Selain itu, Panglima Kodap III Ndugama Darakma Brigadir Jenderal Egianus Kogeya menyatakan dirinya siap bertanggung jawab atas aksi pembakaran Bendera Merah Putih di Nduga tersebut. Ia juga menyatakan siap bersama pasukannya menghadapi pasukan TNI di Papua.
“Menurut Egianus Kogeya. Pemerintah Indonesia hanya merugikan diri sendiri melalui pengiriman pasukan Teroris NKRI yaitu TNI-POLRI ke tanah Ndugama dan Papua lainnya. Kami ini bukan pendatang, kami adalah anak Darah Tanah Ndugama, besar disIni hidup disini bahkan matipun disini demi membela kebenaran di balik penjajahan Kolonial Indonesia,” tambahnya.